Rabu, 09 Juli 2025 0 komentar

Teman Tapi Tai

Pas aku ketemu masalah, terutama masalah yang baru-baru saja terjadi ... ada teman-teman yang tahu tentang masalah tersebut. Di awal mereka nampak mendukungku, seolah mereka tahu kesedihanku, kesulitanku dan segala tetek bengek elek yang aku alami karena masalah yang datang tersebut.

Namun, karena 1 kata-kata manis dari lawanku, .. teman-teman tersebut berbalik memintaku untuk mengalah, memintaku secara tidak langsung untuk menyerah, mengatakan secara tidak langsung kalau aku yang salah. Persis dengan manusia, yang katanya saudaraku, .. yang dari awal seolah mengatakan aku salah, harus aku yang mengalah.

Kok, ya pas, aku membaca kisah Ayub. Aku ndak sesuci dan sebaik Ayub, tapi aku jadi tahu rasanya saat punya teman, yang seolah datang dan bersimpati, namun diakhir malah menuduhku yang tidak-tidak. Tepatlah kalau dengan segala emosi yang aku alami saat ini, segala masalah yang harus aku lalui, segala kesesakan yang aku rasakan, .. aku mengatakan ... "kalian itu teman tapi tai" .. 

Kalian semua akan melihat, bahwa bukan aku yang akan membenarkan diriku, tapi Tuhan Allah sendiri yang akan menunjukkan di depan mata kalian. Dan saat itu terjadi, kalian semua akan dibalik, dan mengalami kesakitan yang lebih sakit daripada yang saat ini aku alami. Camkan itu, yang katanya teman. Rasakan itu, yang katanya saudara.

Sori, bukan aku mengumpat, bukan aku mendoakan yang jelek buat kalian. Tapi sori .. buat aku, kalian semua sudah menghakimi aku dan keluarga dengan ukuran kalian sendiri, dan aku cuma bisa terdiam seperti yang sudah-sudah, tidak akan dan tidak bisa membela diri, karena tidak ada kesempatan untuk itu. Namun ... tunggu tanggal mainnya untuk kalian semua.

Minggu, 11 Mei 2025 0 komentar

Prinsip, sikap, keyakinan

Saat aku menuliskan ini, kondisiku sedang tidak baik-baik saja. Mungkin berusaha untuk baik, tapi tidak bisa berbohong, bahwa aku tidak sedang baik-baik saja.
Kejadian demi kejadian, yang hampir semuanya sangat berjalan demikian cepatnya. Meskipun intuisiku menceritakan tentang banyak hal, namun aku tetap berusaha memungkirinya, dan aku tetap saja merasakan dan mengalami apa yang dikatakan oleh intuisiku, pada akhirnya.

Berat ? .. ya, sangat berat. Adakah bagian yang ringannya ? ... ya, ada bagian yang ringannya, batuk, pilek dan sakit kepalaku sedikit berkurang setelah aku menyerah dan meminum obat, Democolin, Dexamethasone, serta PoldanMig Migrain .. yang salah satunya mempunyai efek membuat alergiku kambuh. Mata bengkak, gatal dll dll.

Lanjut ya ....


Aku beberapa kali berkata kepada anakku, kepada siapapun yang mungkin membahas tentang, apa yang disebut prinsip. Aku katakan, ... meskipun salah dalam berprinsip, namun akan lebih baik orang mempunyai prinsip. Prinsip tersebut akan diuji selama bertahun-tahun, dengan api, air, tempaan, sampai semua orang membuktikan, apakah prinsip yang diyakini oleh seseorang tersebut, benar atau salah, baik atau buruk. Apakah prinsip itu menyakiti orang lain ? Menodai prinsip orang lain ? Melawan etika ? Dan banyak hal lainnya. Waktu yang akan menjawabnya.

Dari sebuah prinsip, muncullah cara merespon ataupun cara bersikap dan menyikapinya. Dan setelah melalui tempaan ruang dan waktu, muncullah sebuah keyakinan, apakah prinsip tersebut ... benar atau salah, baik atau buruk.

Kali ini aku tidak ingin ego dan egoisku keluar, karena akan mengorbankan orang-orang yang aku sayangi, namun aku juga tidak mau mengorbankan prinsip yang cukup lama aku pergumulkan, aku timbang, aku uji, aku pergumulkan lagi, demikian seterusnya. Aku akan berdiri mempertahankan prinsipku kali ini, bukan karena ego dan egoisku, namun .. ini saatnya aku berbicara, ini saatnya aku keluar dari sarang yang selama ini menjadi tempatku merenung.

Niatku baik, keyakinanku sudah bulat dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kalau dulu aku mempersilahkan, sebuah kesalahan berjalan di depan mataku .. kali ini .. aku biarkan diriku pergi dan tidak berkompromi dengan kesalahan tersebut. 
Silahkan dijalankan, namun aku akan pergi. 

Sekali lagi, aku tidak mendukung kesalahan tersebut berjalan, namun aku juga tidak ingin prinsip yang aku pegang akan melukai orang-orang yang aku sayangi. Jadi kali ini aku akan memilih, untuk pergi, karena aku tidak menyetujuinya, setelah banyak hal yang aku kompromikan .. untuk yang satu ini, .. lihat aku .. aku tidak akan masuk di dalamnya.

Selamat tinggal orang-orang yang mau seenaknya sendiri dalam berjalan, orang-orang yang hanya ingin melakukan prinsipnya sendiri. Prinsipku dan prinsipmu berbeda. Aku menghargai perbedaan tersebut, tapi aku tidak bisa menghormatimu, karena apa yang kamu lakukan.


End of the story.



0 komentar

Maaf ya semua

Maaf, karena aku belum bisa menjadi suami yang baik buatmu
Maaf, karena aku belum bisa menjadi papa yang luar biasa buatmu
Maaf, karena aku tidak menjadi selayaknya anak yang patuh kepadamu
Maaf, karena aku tidak bisa membanggakan keluarga besarmu semua

Maaf, karena untuk apapun yang aku lakukan, mulai saat ini aku akan mendahulukan keinginan hatiku, prinsipku dan juga keyakinanku. Tidak bisa lagi aku hanya menuruti apapun yang kalian anggap baik, tapi belum tentu benar menurut keyakinanku.

Sudah terlalu lama aku hidup dalam bayangan orang lain, menjadi orang lain dan ingin seperti orang lain. Bayangan, masih membutuhkan sinar dari luar, dan jika sinar tersebut hilang, maka bayangan itu juga akan sirna. Lebih baik aku menjadi diriku sendiri. Bahkan tanpa cahaya setitikpun, aku tetap ada. Bahkan dengan cahaya yang menyilaukan pun, aku tetap ada. Dalam setiap kondisi apapun, aku tetap akan selalu ada.

Maaf ya semua ... aku melakukan ini semua, semoga tidak menyakiti kalian. Dan misalkan apa yang aku lakukan menyakiti kalian .. tolong pikirkan kembali, apakah pernah kalian menyakiti aku dengan apapun tindakan kalian terhadapku, terhadap istri dan anakku. Tolong pikirkan kembali.

Cukup ya, maafku adalah sesuatu yang mahal, yang tidak akan mudah aku ucapkan di sembarang waktu dan keadaan.


Sekarang, kamu semua akan melihat aku yang sebenarnya ... selamat menikmati.


Minggu, 04 Mei 2025 0 komentar

Tahun ini ....

Tahun ini, aku tidak berharap akan mengisi lembaran blog ini kembali, karena itu artinya aku dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Tahun ini, aku berkeinginan, berharap, memohon kepada Tuhan, agar keadaanku dipulihkan kembali seperti tahun-tahun sebelumnya dengan lebih baik dari segala sisi.

Tahun ini, doaku tetap, lebih kencang, mungkin juga lebih deras. Aku memohonkan kesehatan dan damai sejahtera setiap pagi, saat aku bangun tidur. Aku mohonkan pekerjaan yang mengalir setiap hari. Aku mohonkan menang kontes desain dan foto setiap minggu. Aku mohonkan dapat payout setiap bulan dari semua akun stock. Aku mohonkan dapat rekan kerja yang fun, kreatif dan selalu inovatif. Aku mohonkan penyelesaian renovasi studio agar menjadi tempat yang nyaman untuk semua klien yang datang. Aku mohonkan untuk membeli 1 rumah lagi dan 1 mobil lagi. Dan terakhir, sebelum aku menutup mata .. aku mohonkan memperoleh sponsor untuk berkeliling Indonesia bersama satu-satunya pendamping hidupku, untuk memotret dan merasakan kuliner yang khas di setiap wilayah yang kami kunjungi. Itu saja yang aku selalu ucapkan dan aku bayangkan dan aku perkuat dan aku pintakan dan itu berulangkali.

Tahun ini, aku berharap akan menjadi awal yang baik untukku sekeluarga, terutama istri dan anakku, yang belum bisa aku bahagiakan.

Tahun ini, aku mulai bertambah sadar, bahwa pertolongan dari manusia adalah sia-sia dan lebih banyak transaksional. Karenanya aku selalu berusaha untuk tidak meminta tolong, kecuali kepada beberapa orang yang aku rasakan ketulusannya, bahkan kepada merekapun aku berusaha untuk tidak meminta tolong, sekecil apapun, agar tetap terjaga hubungan baik ini.

Tahun ini, aku merasakan penurunan kondisi fisik, tapi aku tak hendak menanyakannya lebih lanjut. Mungkin memang harus seperti ini, mungkin memang seperti ini. Kuusahakan untuk tetap berjalan, berlari dan bernafas, dengan sesekali melompat, hempis, berkelit, menyelam, mengangkat kaki, menusuk, menolak, menendang jika aku menginginkannya.

Tahun ini, aku akan meninggalkan angka 45. Dan aku masih menanyakan apa maksud angka tersebut. Tak berhenti berharap, meminta kebaikan.

Tahun ini, aku perjuangkan semua yang bisa aku lakukan untuk orang-orang yang sangat aku sayangi, minimal agar mereka akan selalu mengingatku dengan baik, semua yang baik, semua yang enak dipandang dan semua yang sedap didengarkan.

Tahun ini, aku merasa letih. Letih untuk berpikir panjang, beberapa langkah ke depan.

Tahun ini, aku berserah, pasrah, menyerah.

Tahun ini, aku ....



Semalam .. aku akan jadikan ini sebagai peringatan buat aku, untuk tidak berpangku tangan dan diam saja.

Senin, 01 April 2024 0 komentar

Nulis ahhhh

Sudah lama aku tidak menuangkan uneg-unegku disini. Entahlah kenapa .. apa karena aku sudah mulai bisa mencari jalan keluar dari setiap masalah, atau masalah itu aku anggap hanya sekedar lewat, atau sudah terlalu banyak yang aku hadapi dan aku mau menghadapinya dengan ringan saja, ndak mau berat-berat mikirinnya. Entahlah ..


Nah sekarang aku mau menulis, menulis tentang apa yang aku alami, secara acak saja. Sekedar refreshing otak dan melenturkan jari-jari tangan, meskipun keyboardku sudah mulai rewel heheheh. Biarlah, memang sudah lama keyboard dan monitor ini menemaniku.

Orang Samaria yang baik hati.
Aku punya saudara, yang sering aku bantu, berkaitan dengan talenta yang Tuhan berikan kepadaku. Dan aku tidak pernah meminta sepeserpun untuk hasil yang aku berikan kepadanya. Karena aku pikir, ya wis lah, ini saudara. Masak ya aku mau hitungan banget. Ndak mau ah.
Eh, ndilalah .. pas aku butuh bantuannya yang berkaitan dengan talenta yang dia miliki, .. dihitung sob. Dihitung dengan detail lagi, .. bused dah .. itungan amat yak .. gile bener. Moga tengkurap lu .. hihihihi.

Akhirnya aku iseng cerita pada temanku jauh. Yang sudah lama ndak ketemu. Tiba-tiba datang ke rumah, setelah aku cerita, dia menawarkan bantuannya, tanpa mau meminta bayaran, balasan, dan tetek bengek ribet lainnya. Gile .. gile bener ... aku ga tau deh mau ngomong apa. Semoga usahamu semakin berkembang teman. Kamu benar-benar kayak orang Samaria yang baik hati, yang mau menolong orang lain, orang jauh, bukan saudara. 
Lha kemarin yang bilangnya sodara, .. malah hitungan dan pergi. 1 kata, gile.


Saudara yang perlu diwaspadai.
Ada yang tiba-tiba menawarkan bantuan, tanpa diminta. Eh kemudian pamrihnya, lebih panjang dari bantuan yang ditawarkan, hihihihi, sudah kecium kedokmu ... dari dulu kamu seperti itu. Kagak mau rugi, kalau menolong pasti ada kalkulasinya dan kamu ga pernah mau rugi. Ya, semoga tengkurap deh lu ... hihihihi. Jadi aku harus selalu waspada sama kamu, karena kegilaan kamu dari jaman nenek moyang masih belum jadi seorang pelaut, hihihihihi.

Teman gila.
Kadang keliatan gila. Kadang keliatan ugal-ugalan, tapi jauh aku lihat dari matanya, dia baik. Hanya ke-cover saja, dan mungkin dia menyangkal atau menolaknya. Ya sudahlah, itu hak dia juga. Semoga dia tenang disana, dan suatu saat menjadi dirinya yang suangat buaaaikkk, tanpa ada drama dulu, hihihih. Yang drama cukup Korea saja lah. Eh, ... kok tenang disana ya, kayak sudah metong donk. Makdusku .. eh .. maksudku (tuh, pengaruh keyboard yang sulit dipencet ini) .. dia menjadi tenang setelah ini, disana .. di rumahnya. Aku doakan kamu ya, kamu dan seluruh keluargamu. Hihihihih. Tapi balasannya, .. masakin aku hihihihihi, dan belikan ak mobil .. wadidawwwwww. Nggak ah, aku mau beli sendiri habis ini, tunggu. Eh, tapi kalau yang tentang masakan, terusin saja .. gak papa kok, aku "nrimo" orangnya.


Ah sudah deh, ini dulu yang pengen tak tulis. Meskipun banyak lainnya .. tapi ini dulu deh.
Bye bye .. :)


Senin, 14 November 2022 0 komentar

Ma, aku minta maaf

Ma, ... aku minta maaf

Karena kebodohanku, mama jadi menerima imbasnya .. dan itu tidak seharusnya
Karena egoisku, mama jadi kehilangan apa yang seharusnya menjadi milik mama
Karena kekerasan hatiku, mama juga yang harus memperbaiki keadaan

Dan tololnya aku, ... sekarang aku malah minta mama berjuang bersama aku.

Tapi aku gak mau meninggalkan mama sendirian dalam kesedihan dan kesulitan mama.

Biarlah aku gagal, biarlah aku kalah, tapi .. aku ga mau menyerah ma. Aku akan terus kejar apa yang menjadi cita-cita dan harapan kita bersama.


Ma, aku love you sama kamu ya ... 

Kamis, 18 Agustus 2022 0 komentar

17 Agustus 2022 - akhirnya setelah penantian yang cukup lama

 

Hmmmm, rasanya ada yang berbeda nih saat aku membuka halaman blog ini dan mulai menulis kembali. Kayaknya lama banget aku tidak menulis. Terakhir sepertinya setelah aku terkena hempasan Virus Corona yang cukup panjang dan melelahkan, karena harus ditemani cukup banyak tabung oksigen dan berjibaku dengan berbagai drama yang benar-benar menguras tenaga. Dah ya Corona ... go away.

Tanggal 17 Agustus ini, spesial buatku, karena satu-satunya momen untuk aku mengikuti upacara bendera dengan suasana yang berbeda dari jamanku sekolah, yang harus mengikuti upacara bendera setiap hari Senin pagi. Gak tau deh, apakah sekarang masih ada kegiatan upacara setiap hari Senin pagi, untuk siswa-siswi dari tingkat SD sampai SMA.

Yah, mungkin upacara kali ini, tidak seramai di tahun-tahun sebelum Corona menyerang, tapi .. it's okaylah, pengobat kangen, pengobat rindu, untuk menghormati Sang Merah Putih. Tak lupa, aku tenteng kamera lama, yang selalu aku pergunakan untuk mengabadikan momen seperti ini. Tak panjang lebar dan tinggi, ... ini untuk kita semua.

Warna Merah Putih yang gagah, menghiasi langit biru
di seputaran Balaikota Malang.



Hormat .. graaakkkkk .....



Momen seperti ini, sekarang hampir selalu terjadi. 
Saat fotografer sudah siap membidik suatu momen
untuk direkam, tiba-tiba .. ada orang di depannya, 
yang memegang hape berkamera, lalu dengan santainya
melakukan aktifitasnya. Tapi gak apa-apalah, jadikan
foreground saja deh sekalian, hihihih. 
Terima kasih loh bu .. :)



Barisan paduan suara yang bertugas, dengan latar
belakang layar LCD




Hmmm .. ini fokusnya kemana ya ....






Pak Hamzah - Fotografer dari Malang, yang pertama 
kali mengajari aku saat masih menjadi videografer
di acara pernikahan teman. Tidak mungkin aku lupakan.
Sehat selalu pak Hamzah.




Di hari yang sama, setelah upacara, aku diberitahu
oleh Pak Hamzah, ada lomba panjat pinang
di Lapangan Rampal. Meluncurrrrr pak ....




Tidak terlalu banyak foto-fotoku hari ini, karena tidak banyak acara juga seperti tahun-tahun sebelumnya. Yah gak apa-apalah, pengobat rindu. Cukup disini dulu ya, kalau Anda membaca blog ini. Meskipun aku juga tidak yakin, memang jaman sekarang masih ada yang membaca dan menulis di blog, hhihihihihi ... 













 
;