Sabtu, 21 Mei 2011

Bersyukur menjadi Burung .....

Hari ini mendung masih menggelayut di atas kantorku dan hawa dingin menjadi salah satu kawan yang baik, yang setia menemani pagi.Sesaat setelah aku melakukan kewajibanku untuk absen, melintas seekor burung dengan warna bulu yang cukup menarik. Biru, warna favoritku. Menurut salah seorang penjaga, burung itu adalah jenis pemakan bangkai-bangkai hewan kecil atau mungkin serangga. Aku tidak tahu benar atau tidaknya, karena aku juga bukan ahli burung, meskipun aku .... hehehehe :)

Namun ada satu hal yang cukup menarik buatku, untuk bertanya lebih jauh. Kok ada burung sebagus itu,
namun tidak ada seorangpun di tempatku yang mau mengambilnya ? Apakah sulit untuk dipegang ? Ataukah sulit untuk merawatnya ? Sehingga dibiarkan terbang kesana kemari dengan bebasnya.Dan tidak seberapa lama, aku memperoleh jawabannya. Burung dengan warna bulu biru yang bagus itu, ternyata mempunyai suara yang kurang menarik bagi sebagian orang. Suaranya cukup parau, seperti bunyi pintu yang sudah lama tidak pernah dibuka, dan biasanya terdengar di film-film horor.

Hmmm, bulu yang bagus, suara yang kurang menarik, menjadi satu alasan bagi sebagian orang untuk tidak menangkapnya. Sementara ada (mungkin menurut aku lho), burung dengan bulu biasa-biasa saja, namun suaranya cukup merdu, sampai-sampai dia dibuatkan sebuah lagu dan selalu aku nyanyikan saat aku masih kecil dulu. Coba tebak lagu apa ??

Mataku kembali menatap burung itu, yang masih bermain-main dengan "cueknya" di atas kantorku. Suara yang parau ternyata menjadi satu keuntungan bagi dia, sehingga dia tetap bisa bebas bermain di alam yang luas ini, dan tidak menjadikan dirinya incaran manusia, yang akan membuat dia terkurung di dalam sangkar kecil.
Tidak, saya tidak sedang memprotes penghobi burung, meskipun saya merasa sayang apabila melihat burung yang bagus, hanya bisa terbang ... upsss ... melompat-lompat di dalam kandang yang kecil. Heheheh :)

Burung ini, tidak berkonsentrasi pada kekurangan suaranya, namun dia tetap terbang kesana kemari dan memamerkan bulu-bulunya yang indah. Andai .. andai saja ... dia merasa punya kekurangan, dan berkonsentrasi pada kekurangannya, mungkin saat ini, aku tidak bisa menikmati keindahan bulu-bulunya. Wow ...

Menerawang ... jauh ..... jauhhhhhh sekali
Apakah diriku saat ini juga sedang berkonsentrasi dengan kekuranganku ? Padahal The Great Big Boss, telah memberikan banyak-banyak sekali kelebihan.Apakah diriku saat ini sedang menghitung banyaknya kekurangan yang ada didalam diriku ?
Meskipun "Sing Menciptakan" sudah menambahkan kelebihan yang "selalu" aku lupakan untuk aku syukuri

Hmmmm ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
;