Kupejamkan mata.
Kutarik nafasku dalam-dalam. Lama.
Kurasakan angin menyapu seluruh permukaan kulitku. Kadang pelan, kadang keras.
Kubuka mata ini.
Kulangkahkan kakiku, merasakan lembutnya pasirmu.
Kurasakan air mulai menggelitik jari jemariku, sebelum akhirnya membasahi seluruh kakiku.
Dan, akhirnya kuputuskan untuk menjajal kekuatanku.
Kuberanikan diri untuk merengkuh setiap gelombang kecil.
Kutatap berani gelombang besar.
Namun, sesuatu mendorongku untuk menyerah.
Kusadari melakoni ini tanpa tujuan.
Kuyakini bukan ini yang harus kulalui.
Semuanya hampir terlambat.
Saat gelombang besar menghantam seluruh badanku,
mempermainkan seluruh sendi-sendiku yang sedang berjuang,
berjuang untuk kembali ke tepi.
Sesaat setelah kubuktikan sesuatu yang seharusnya tidak perlu aku buktikan.
Kesesakan, keputusasaan, kelelahan, keletihan semua menghujam dadaku, seperti berlaksa-laksa gelombang air di tengah laut.
Dalam keputusasaanku, kuputuskan untuk berharap kepadaNya.
Hingga, kutemukan diriku telah terdampar di pasir halus yang mengantarku, tadi.
*** akan dilanjutkan
Langganan:
Postingan (Atom)