Dia dilahirkan sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Adik-adiknya semua adalah wanita. Sang ayah adalah seorang pensiunan instansi militer. Dulu saat dilahirkan, dia didakwa oleh orang-orang yang merasa dirinya normal, sebagai penyandang Tuna Grahita. Sehingga memaksanya untuk bersekolah di Sekolah Luar Biasa kelas B, khusus untuk anak-anak penyandang Tuna Grahita.
Saat aku masih kecil, dia sering aku goda. Aku bilang, kok mau sih sekolah di SLB. Dan selalu dia jawab, oh ndak apa-apa, itu sekolah biasa.
Selalu demikian jawabannya. Seolah dia telah diprogram
oleh guru-gurunya bahwa dia adalah anak normal yang bersekolah seperti anak-anak lain yang bersekolah di sekolah umum.
Sayangnya dalam rekamanku, dia tidak diperlakukan seperti anak normal pada umumnya, oleh kedua orang tuanya, juga oleh kedua adiknya. Namun dia diperlakukan seperti layaknya seorang anak, oleh seorang wanita tua, yang sudah cukup lama membantu di rumah orang tuanya.
Beberapa waktu yang lalu aku sempat bertemu dengan dia. Dia masih seperti dahulu. Suka keluyuran, tidak ambil pusing dengan orang lain, tidak peduli apa kata orang lain, suka bergaul, suka bercerita, suka menceritakan tentang apa yang dia rasakan saat itu dan tidak malu untuk melakukan hal-hal apapun juga.
Disinilah titik awal aku tersenyum. Kemudian aku berpikir, dia adalah sosok yang lebih baik daripada aku, meskipun dia dikatakan orang "kurang normal"-lah, "tuna grahita"-lah, "berkebutuhan khusus"-lah, "kayak anak kecil"-lah. Justru aku berpikir sebaliknya, mungkin aku yang tidak normal. Semua hal yang dia lakukan, tidak bisa aku lakukan dengan baik.
Sekarang, masih perlukah sebutan-sebutan tersebut ? Bukankah sebutan-sebutan tersebut malah akan membuat "pengkotakan" yang tidak perlu ? Dan membuat jurang pemisah yang semakin dalam, juga membuat seseorang bisa menjadi semakin terpuruk dengan keberadaan "aneka sebutan" tersebut.
Aku benar-benar salut dan menaruh hormat kepadanya. Aku bisa belajar sesuatu dari seseorang yang dianggap "kurang" oleh orang lain. Keep on going Bro :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.