Berapa 1 + 1 ?
Pasti 2. Simple kan ?
Apa ciri makhluk hidup ?
Bernafas. Simple kan ?
Siapakah yang menciptakan manusia ?
Tuhan. Gampang kan ?
Beberapa pertanyaan di atas, pernah aku temui saat masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar. Pertanyaannya mudah, jawabannya sederhana, untukku saat ini. Mungkin tidak bagiku, saat masih SD di saat aku masih mempelajarinya untuk pertama kalinya, namun terasa begitu mudahnya
saat aku telah belajar, telah lulus ujian dan telah menambah ilmu lagi yang lebih sulit lagi. Segala sesuatu yang dulu aku pelajari, terasa begitu mudah dan sederhana.
Dari aku kecil hingga aku "gede", aku senantiasa di tempa dengan kehidupan agama yang tak pernah lepas. Baik di gereja maupun di rumah. Minggu ke gereja, hari berikutnya katekisasi (semacam pendalaman alkitab), hari berikutnya lagi latihan vokal grup dan hari berikutnya lagi seterusnya demikian. Belajar tentang alkitab, belajar mengenal Tuhan, belajar berdoa dan lain-lain. Mengikuti tes tanya jawab, hingga dinyatakan lulus dan berhak mengikuti kegiatan "angkat sidi" (semacam pengakuan bahwa sudah cukup gede dan bisa bertanggung jawab).
Semuanya tentang belajar dari nol, naik sedikit demi sedikit dan mengikuti ujian setiap saat. Namun, semuanya akhirnya aku kembalikan kepada kesederhanaan. Entah benar sederhana atau aku mulai lagi menata dan belajar dari nol.
Siapa Tuhanmu ?
Tuhanku Yesus Kristus.
Siapa Juru Selamatmu ?
Juru Selamatku Tuhan Yesus Kristus.
Kok bisa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamatmu ?
Karena Dia adalah Allah yang turun ke dunia, yang rela mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia yang mau percaya kepadaNya.
Apakah Tuhanmu ada tiga ?
Tuhanku hanya satu. Dia adalah Allah Bapa, yang aku kenal di dalam Yesus Kristus, yang adalah Sang Roh Kudus itu sendiri.
Lho kan ada tiga ?
satu.
Tiga ?
Satu.
Lha kok bisa ?
Bisa, karena itu imanku.
Sederhana saja imanku. Sederhana saja pemahamanku akan Dia. Aku belum memerlukan pengetahuan teologis. Secukupnya yang aku tahu saat ini, itu adalah hal terbaik dan anugerah terbesar yang aku namakan iman. Iman yang sederhana. Mau dihina, mau di tentang, mau di pertanyakan ? Ya cuma itu jawabanku. Simple kan ?
Dan seiring dengan berjalannya waktu dan saat aku masih hidup, aku akan mengikuti berbagai macam tambahan ilmu dan ujian, untuk bisa mengenal Dia "secara pribadi", tidak sama dengan pengenalan yang dilakukan oleh orang lain. Tidak sama dengan proses yang dilakukan oleh orang lain. Karena kita masing-masing diciptakan berbeda, demikian juga perjalanan untuk mengenal Dia dengan lebih baik, lebih intim dan lebih dekat lagi.
Aku percaya, begitu sederhana untuk mengenal Dia yang lebih dahulu mengenal aku. Dan aku bisa kembali dekat dan merasakan anugerah kasihNya. Kamu ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.