Selasa, 21 Februari 2012

Hancur

Hari ini aku terpaksa tidak masuk kerja, karena semalam perutku sakit sekali.
Pagi ini aku kembali berdoa kepada Tuhan, dengan iringan lagu-lagu dari JSC. Saat aku berdoa, aku bayangkan diriku berada di tengah-tengah persekutuan. Persekutuan yang untuk kedua kalinya aku diajak ikut oleh Pak Alex. Dan saat itu, terasa aku semakin hancur. Aku katakan berulang kali, aku hancur. Rasanya tidak ada bentuk dan wujudnya. Sangat sangat hancur.

Aku sadari, bahwa inilah aku yang sesuangguhnya. Aku yang bermegah dahulu karena selalu merasa benar, ternyata hanyalah sosok yang hancur tapi tertutupi oleh topeng. Topeng yang
selalu dikumandangkan oleh sosok-sosok yang ikut membesarkan aku. Dan kini, saat aku merasa hancur, tak ada satupun dari mereka yang datang, memungutku dan membentukku lagi. Tidak ada.

Tuhan, teriakku dalam hati. Aku yang hancur ini, akan Kau gunakan untuk apa di dunia ini ?
Apa tujuan-Mu Tuhan, menaruhku di dunia ini ?
Bisakah sampah yang hancur tak berwujud ini menjadi alat-Mu ?

Pagi ini, aku tidak bisa lagi membendung air mataku seperti hari kemarin. Aku seperti melihat diriku di dalam bayangan cermin, dan yang kulihat hanyalah sosok yang hancur, sosok yang jelek. Jelek sekali.

Kubuka mataku dari doaku, dan kutuliskan apa yang aku rasakan saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
;