Senin, 26 Maret 2012

Tulisan Acak Adut

Aku masih ingin dibantu sm mb ana. aku masih ingin punya teman, meskipun kadang aku takut. aku takut temanku akan meninggalkan aku, atau aku menjadi tidak cocok dan sakit hati.
aku masih takut, grogi, dan tidak yakin untuk datang ke e-ktp. pagi ini aku sedikit ndredeg. aku bbm temanku, diana, dengan beberapa pertanyaan. aku tidak yakin apa itu adalah pertanyaanku yang sebenarnya. karena kadang pertanyaanku tiba-tiba hilang begitu saja.

aku ingin sembuh.
aku tidak mau jadi gila.
kasihan anak dan istriku.

aku kangen sekali bisa bersama-sama terus dengan anak dan istriku. kehadiran meraka di sampingku seperti tempat yang nyaman untuk aku meletakkan kepala.

aku lelah dengan hidup dalam ketakutan dan kekuatiran.

hati yang gembira adalah obat, adalah lagu terakhir yang aku dengar
dalam persekutuan di rumah pak adrian. dan lagu itu membuatku meneteskan air mata.
aku ingin sekali merasakan kegembiraan.
kegembiraan dari dalam hati yang paling dalam.
kegembiraan yang tidak akan kulupakan selamanya.
kegembiraan yang membuatku tersenyum, tertawa bebas dan tidak lagi kupandang susah hidup ini.

masih ada keputus asaan dalam langkahku, terutama saat aku tidak bisa mengontrol rasa yang tiba-tiba menyerangku.
kadang ingin mati, kadang ingin mengakhiri hidupku, kadang ingin bunuh diri, tapi aku takut.
bahkan untuk melakukan sesuatu yang aku inginkan, aku takut. aku gak mau Tuhan ditertawakan setan karena aku hancur dan bunuh diri. aku takut masuk dalam neraka.

aku ingin benar-benar lepas dari keadaanku sekarang.
aku ingin seperti dulu, jika mungkin, lebih baik dari dulu.
tanpa rasa takut, tanpa rasa kuatir, tanpa rasa minder, tanpa rasa tidak percaya diri, tanpa rasa tidak yakin, tanpa rasa malas, tanpa kesombongan.
hanya kedamaian, hanya kegembiraan, hanya ucapan syukur, hanya ketenangan.

Tuhan, sebenarnya aku harus berusaha sendiri untuk bangkit atau menunggu tuntunanMu ?
Tuhan, sebenarnya apa kehendak Tuhan atas aku ?
Tuhan, maukah Tuhan berjanji untuk menyembuhkan aku ?
Tuhan, maukah Tuhan mengasihani aku ? Karena aku tidak dapat mengharap belas kasihan dari sesamaku.

Aku menangis, mengingat kematianMu.
Tanggal 6 April.
Aku ingin ke gereja, tapi aku takut. Aku gak mau terserang mual dan mood yang berubah-ubah seenaknya. Aku tidak mau diserang rasa malas. Tapi aku gak bisa berbuat apa-apa Tuhan.
Apakah di saat seperti ini aku harus berusaha sendiri atau menunggu uluran tanganMu ?
Tuhan.

Tolong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
;