Senin, 07 Mei 2012

Protesku hari ini - 1

Membaca Renungan Harian yang setiap hari dikirimkan melalui emailku adalah salah satu cara bagiku untuk tetap dekat dengan Firman Allah. Kadangkala aku merasa semuanya kebetulan, kadangkala aku merasa bahawa Tuhan sedang berbicara atau menegurku melalui FirmanNya yang saat itu sedang kubaca, namun Renungan Harian tanggal 06 May 2012 membuatku sedikit mengernyitkan dahi.
Renungan Harian yang saat itu ditulis oleh Elisabeth Chandra - http://renunganharian.net/index.php/2012/18-mei/254-kepastian-hidup-kekal, dan bertepatan dengan Hari Raya Waisak, menyinggung tentang kehidupan sesudah mati.
Mohon maaf sebelumnya, namun ijinkan aku mengutarakan pendapatku pribadi. Pendapat pribadi berdasar pikiranku dalam taraf dan level yang aku ketahui saat ini. Dalam pergumulan doaku, aku tuliskan ketidaksetujuanku atas tulisan tersebut. Bagiku, aku meyakini kehidupan kekal setelah mati seperti yang tertulis di dalam Alkitab, namun apakah hak kita menghakimi orang lain dengan dasar Alkitab dan kepercayaan kita sendiri ??
Maaf sekali lagi jika aku salah. Namun secara tidak langsung hal tersebut
menyatakan bahwa diluar Kristen, tidak ada keselamatan. Benar. Aku setuju dengan pernyatan tersebut. Namun itu adalah imanku, iman kita orang Kristen. Tidaklah tepat jika kita memaksakan iman dan kepercayaan kita kepada orang lain, dan akhirnya secara tidak langsung menghakimi mereka yang tidak memiliki iman Kristiani.

Aku belum bisa menemukan dasar pemikiranku tersebut secara alkitabiah, aku belum bisa menemukan ayat yang tepat. Namun yang aku tahu, ukuran penghakiman yang kita berikan kepada orang lain, maka pada kita pula akan diukurkan hal tersebut saat masa penghakiman tiba.
(Matius 7:1. "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. ")

Maaf, aku tidak sedang dan semoga aku tidak menghakimi semua orang Kristen di dunia. Namun jika wawasan tentang Kekristenan adalah suatu pemaksaan pemikiran tentang keselamatan dan kehidupan setelah kematian, aku merasa kita bahkan tidak akan pernah sempat mengatakan hal tersebut kepada orang lain, dan bila kita tidak sempat mengatakannya kepada orang lain, bagaimana kita akan memperkenalkan Yesus Kristus kepada orang lain ?

Maaf sekali lagi. Buat aku Renungan Harian tanggal 06 May 2012, menunjukkan arogansi kita sebagai orang Kristen karena telah dijamin dan diberi anugerah kehidupan kekal oleh Yesus Kristus sendiri. Mungkin ada baiknya tulisan semacam itu tidak perlu digembar-gemborkan, karena bisa jadi menyinggung orang lain yang berkeyakinan berbeda dengan kita. Bahkan pendapatku pribadi, akan lebih baik bila kita belajar dari salah satu kalimat saudara-saudara kita umat Muslim, "Bagimu agamamu, bagiku agamaku".
Itu lebih bermakna dan bertoleransi. Terus bagaimana cara kita memperkenalkan Yesus Kristus kepada orang lain ?? Tuhan punya cara dan jalan sendiri, tinggal kita mau percaya atau tidak dengan jalan tersebut.

Aku percaya kepada Yesus Kristus sebagai penyelamatku. Kita orang Kristen percaya juga pada hal tersebut. Namun aku tidak akan mengatakan dan memaksakan imanku tersebut kepada orang lain yang belum mengenal Yesus. Mungkin aku lebih baik memperkenalkan mereka kepada Yesus dahulu, jika aku diberi kesempatan. Dan setelah itu, kehidupan kekal, keselamatan, pemulihan dan lain-lain adalah bonus, adalah anugerah, adalah hak Tuhan untuk memberikannya kepada siapapun yang Dia kehendaki. Jika mereka tidak mau mengenal Yesus lebih lagi, it's okay. Paling tidak mereka sudah pernah mendengar namaNya. Itu lebih baik daripada aku harus mengatakan kepada mereka " Oooiii, kenalan yuk sama Yesus. Lalu ikutlah Dia. Kalau ndak ikut Dia, kalian akan masuk neraka lho ..."

Maaf jika kata-kataku salah.
Kedamaian lebih indah dari apapun. Kebahagiaan yang sejati merupakan pelangi yang menghiasinya. Yang lain adalah bonus dari Tuhan yang kita percaya dan kita yakini.
Kita ciptakan kedamaian yuk antar umat beragama, dengan tidak saling memperbandingkan satu dengan lainnya. Kita ciptakan keharmonisan yuk antar umat beragama, dengan lebih meningkatkan rasa toleransi.

Bagiku imanku, bagimu imanmu.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.


*****
KEPASTIAN HIDUP KEKAL

    Published on Sunday, 06 May 2012 00:00
    Written by Elisabeth Chandra
    Hits: 1438

AddThis Social Bookmark Button

Baca: 1 Yohanes 5:13-21

... Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dialah Allah yang benar dan hidup yang kekal. (1 Yohanes 5:20)


Bacaan Alkitab Setahun:
2 Samuel 6-7; 1 Tawarikh 17



Apa yang akan terjadi pada manusia setelah mati? Sebagian orang percaya bahwa manusia akan mengalami reinkarnasi, atau dilahirkan kembali ke dalam dunia. Yang jahat selama hidup, akan dilahirkan kembali dalam status yang lebih rendah, bisa jadi sebagai binatang. Yang baik, akan dilahirkan kembali dalam status yang lebih tinggi.

Tampaknya ada beberapa pandangan tentang kehidupan sesudah mati pada abad pertama. Karenanya, surat Yohanes berulang kali menekankan tentang hidup yang kekal dalam Kristus. Itu berarti hidup bersama Tuhan di surga selama-lamanya (lihat Yoh. 14:3; 1Tes. 4:13-14). Namun, bagaimana manusia bisa beroleh hidup kekal? Orang sebaik apapun pasti pernah berbuat jahat, itu dosa, dan upahnya maut (ayat 17; Rm. 6:23). Yohanes menjelaskan, bahwa Yesus Kristus akan melindungi tiap orang yang percaya, sehingga mereka dianggap “tidak berbuat dosa” (ayat 18). Pengikut Kristus bisa memiliki hidup kekal bukan karena sempurna dalam berbuat baik, namun karena anugerah Tuhan. Tanpa Kristus, manusia tetap dalam kondisi berdosa, itu yang mendatangkan maut.

Kebenaran ini memberi kita kelegaan dan kepastian mengenai hidup sesudah mati. Masa depan kekal kita terjamin bersama Tuhan selama-lamanya. Di hari Waisak ini, mari berdoa bagi banyak orang yang belum memiliki kepastian indah ini. Mohon Tuhan menolong agar mereka juga mengenal Yang Benar, dan mendapat karunia hidup yang kekal di dalam Yesus Kristus.—ELS

MASA DEPAN: MEMULIAKAN DAN MENIKMATI DIA SELAMANYA. PASTI.
#####

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
;