Jumat, 05 Oktober 2012 0 komentar

Surat untuk 2 orang kawan

Kawan 1 ....
Sedikit banyak aku mengenal dunia fotografi juga darimu. Darimu juga aku mengenal dasar dari diagfragma, dengan ilmu raket nyamukmu. Darimu aku jadi bisa melihat seperti apa studio foto yang hebat itu, yang belum pernah kulihat sebelumnya. Darimu juga aku bisa melihat seperti apa kesibukan yang terjadi di dalam ruang kerjamu. Darimu juga aku mengenal beberapa orang temanmu yang sudah lebih dahulu terjun di dunia foto. Darimu pula, aku belajar bagaimana seorang editor itu harus bekerja secara maksimal dan sempurna.
Darimu, aku tahu kamera apa yang sedang tren saat itu. Sehingga aku memutuskan, aku harus bisa membeli kamera cadangan seperti yang kau miliki, karena aku ingin hasil fotoku mirip dengan hasil fotomu, meskipun itu rasanya "mekso". Dan suatu hari kemudian aku pun bisa membeli kamera Canon EOS 400D.

Bukan aku tidak mau datang ke tempatmu, karena aku sudah tidak membutuhkanmu ...
Bukan aku tidak mau main ke tempatmu, karena aku merasa sudah bisa ...
Bukan aku tidak mau menghubungimu, karena aku ....

Aku cuma tidak mau kamu tahu apa yang sedang aku alami saat ini. Aku hanya tidak mau kamu tahu, bahwa aku sudah tidak seperti dulu lagi, karena .... kehancuranku.

Jujur, aku ada rasa kangen melihat senyumanmu.
0 komentar

NT

Pagi, menerima bbm istri, yang memberitahu disuruh pulang cepet nanti, oleh kakaknya, karena akan diajak dinner sebab hari ini ulang tahun Bapak. Ndredeg sedikit. Aku berusaha menghindar dengan mengatakan ada pekerjaan, meng-edit film, yang memang belum selesai hingga saat ini. Namun akhirnya aku katakan, "ok, aku pasti datang". Mungkin karena aku malas saja. Sori ya, lanjutku via bbm.

Tanya kepada kakaknya langsung, dijawab akan ke Ocean Garden. Ndredeg muncul lagi, cepat sekali, langsung membuat perutku sakit, dan memaksaku ke kamar mandi.

Pengen aku balas, ngapain ke OG, apa tidak di rumah saja, bisa doa, dll. Tapi sudahlah, a
 
;