Selasa, 19 November 2013 0 komentar

Terima kasih ... semua

Mbak dan mbak, terima kasih untuk membuat istriku lepas dari beban yang dipanggulnya selama 13 tahun ini. Maaf, mungkin tidak seharusnya aku tahu tentang cerita-cerita yang kalian minta kepada istriku untuk tidak diceritakan kepadaku. Namun aku "kadung" menyayangi kalian sebagai bagian dari kehidupanku. Mungkin bukan seperti istriku, tapi kalian punya tempat sendiri dalam pikiranku. Kami berdoa untuk kebahagiaan kalian, sendiri atau bersama pasangan.

Beban yang secara tidak langsung kalian lepaskan dari istriku, bukanlah beban yang mudah untuk ditanggung seorang diri. Aku pun berusaha mengambil bagian untuk melepaskan salah satu beban hidupnya, entah caraku benar atau salah, aku cuma ingin melakukan yang terbaik, yang aku tahu. Dan aku berharap, istriku sudah merasakan bahwa aku telah melakukan bagian terbaikku. Karena aku tahu dengan detil,
Jumat, 15 November 2013 0 komentar

Belajar dari Pingpong

Aku tidak pernah benar-benar serius atau senang dengan olahraga apapun yang berbau kompetisi. Bagiku, mendaki gunung dan berbagai kegiatan alam lainnya adalah olahraga terbaik untuk diriku. Badminton aku pernah mengikutinya, namun aku tidak cocok. Entah karena aku kurang merasakan manfaatnya, atau karena olah raga yang aku gagas pertama kali untuk diadakan di pabrik setelah pulang kerja (untuk teman-teman Disroom) telah berubah haluan, dari fun menjadi faaaannnn.
Terakhir aku mencoba pingpong, atau tenis meja. Dan aku juga merasakan ... ini bukan olah raga yang sesuai. Tapi untuk mencari keringat dan membuang sumpek, oke lah. Tak terasa sudah cukup lama aku melakukannya. Disinilah aku menemukan suatu pelajaran hidup untukku. Berharga untukku, mungkin berharga juga untukmu :)

Sekilas info, dalam setiap permainan pingpong yang aku lakukan, hampir selalu berganti-ganti pasangan. Kadang pasangan hari ini, bisa jadi lawan hari esok. Peraturan permainan simple, yang menang boleh main terus. Jadi bila sudah 2 set menang, dia boleh terus main dengan lawan yang berbeda.

Ini pelajaran hidup yang aku rasakan di meja kotak :
Jumat, 01 November 2013 0 komentar

My Bucket List

Sebelum aku mati ... aku harap, dan aku sangat berharap bisa melakukannya :
1. Melihat istri dan anakku tertawa terbahak-bahak hingga menangis
2. Melihat rumah kami dipenuhi kedamaian dan keceriaan
3. Melihat anjing kami tumbuh dengan sehat
4. Membeli sebuah mobil untuk Komisi Anak di Gereja
5. Mengajak jalan-jalan Bapak dan Ibu
6. Melihat keluargaku di Mawar berbahagia dalam hal paling sederhana sekalipun
7. Membuat tempat tinggal yang baik dan sehat untuk orang-orang yang tidak punya tempat tinggal, sehingga aku bisa mewujudkan mimpi gilaku
8. Berdoa bersama
9. Makan urap-urap terenak :D
10. Tanpa rasa sakit dan derita, hanya senyum di dalam pelukan orang yang kucintai, istri dan anakku, sebelum aku menutup mata untuk selamanya.

I wish ..

 
;