Kamis, 05 Desember 2013

Kamu (mungkin) terlalu berlebihan ...



Kamu terlalu berlebihan
mencintai, menyayangi, mengasihi dan memperhatikan, mungkin bukan itu yang dia mau.
Kamu terlalu berlebihan untuk meminta sebuah kecupan manis di bibir untuk setiap saat yang menurutmu memungkinkan, mungkin bukan itu yang dia mau.
Kamu terlalu berlebihan untuk bertanya dan meminta kejelasan untuk suatu hal yang mengganggu otakmu, mungkin bukan itu yang dia mau.
Kamu terlalu berlebihan untuk menganggap pernikahan adalah segalanya bagimu, mungkin bukan itu yang dia mau.
Kamu terlalu berlebihan berpikir kamu berharga dimatanya dan dia berharga di matamu, mungkin bukan itu yang dia mau.
Kamu terlalu berlebihan dalam menanggapi kejujuran dan untuk selalu jujur, mungkin bukan itu yang dia mau.
Kamu terlalu berlebihan bila menuntut pelukan hangat saat pikiranmu sedang kacau, mungkin bukan itu yang dia mau.
Kamu terlalu berlebihan bila menganggap dia membutuhkanmu lebih dari segalanya, mungkin bukan itu yang dia mau.
Kamu terlalu berlebihan dalam berimajinasi bahwa pernikahan itu penuh dengan kata-kata mesra yang menenangkan, mungkin bukan itu yang dia mau.
Kamu terlalu berlebihan saat ingin berduaan, bermesraan tanpa ada yang lain di antara kalian, pekerjaan, sms, dan lainnya, mungkin bukan itu yang dia mau.
Kamu terlalu berlebihan karena selalu ingin bersama dia dalam segala situasi yang menurutmu bisa, mungkin bukan itu yang dia mau.
Kamu terlalu berlebihan dalam usahamu membahagiakannya dalam segala sisi, mungkin bukan itu yang dia mau.
Kamu terlalu berlebihan jika berharap ada moment-moment kejutan yang menyenangkan, yang akan kalian lakukan berdua, mungkin bukan itu yang dia mau.

Kamu cuma manusia terbodoh yang pernah ada di dunia, karena selalu mudah dibohongi dalam setiap kejadian. Entah karena rasa cinta, kasih dan sayangmu yang terlalu berlebihan atau karena sebab lain.
Kamu cuma manusia yang penuh khayalan dan imajinasi akan cinta dan kemesraan yang sering kamu baca di dongeng pengantar tidur. Entah kamu sadari atau tidak, kamu mengganggap itu berdasarkan kisah nyata.

Saat melihatmu terpuruk, aku juga merasakan kesesakan. Namun ternyata aku melihat kenyataan bahwa dia tidak tahu dan tidak merasakan apa yang kamu rasakan, meskipun telah kamu katakan dengan gamblang dan tanpa ada yang kamu tutupi. Aku cuma bisa berkata, kamu bodoh.

Di waktu yang berbeda, kamu seolah meminta belas kasihan karena ketidakberdayaanmu, namun kamu tahu, kamu semakin terlihat bodoh di matanya.

Mengapa kamu tidak bangun dan melihat kenyataan yang berbeda ?
Mengapa kamu tidak menyalurkan energi cinta dan perhatianmu yang besar kepada yang membutuhkan dan yang mau menerima ?
Mengapa kamu tidak menyadari bahwa kamu telah ditolak secara halus ?
Mengapa kamu tidak juga bangkit dari ketidakberdayaanmu ?
Mengapa kamu begitu bodoh dan menutup matamu dari segala hal yang tidak seharusnya kamu terima ?

Mengapa ???!!!

Maaf jika aku menghakimimu kawan. Aku hanya melihat, kamu butuh pertolongan. Carilah segera dan hiduplah normal seperti manusia pada umumnya. Buang imajinasimu akan romantisme, itu hanya ada di komik dan cerpen cinta picisan. Masa lalumu harus segera kau tutup dan tinggalkan. Yakinlah akan sesuatu yang tidak benar dan kamu tidak layak menerima sesuatu yang tidak benar tersebut.
Percaya dirilah, bangkitlah, bangunlah, sudahi kehidupan mimpi belakamu. Lihatlah kenyataan di luar sana. Jadilah diri sendiri.
Aku tahu, kamu cuma berusaha jujur dengan apa yang kamu rasakan dan apa yang ingin kamu lakukan serta apa yang ingin kamu terima darinya. Tapi rasanya kejujuranmu sudah tidak berguna di dunia yang penuh kebohongan ini.
Dari kecil hingga dewasa ini, berapa kali kamu bohong dan dibohongi ?
Dari kecil hingga dewasa ini berapa kali kamu jujur dan menerima kejujuran orang lain ?

Mungkin bukan suatu yang menyenangkan untuk aku berkata jujur tentangmu yang bodoh. Tapi jujur, mungkin bukan ini jalan hidupmu.

Mungkin ... kamu terlalu berlebihan.

Mungkin ... aku juga terlalu berlebihan.

Semua serba mungkin.
Mungkin memang benar kamu bodoh, kamu hanya harus bertemu orang yang menganggapmu pandai.
Mungkin memang benar kamu penuh energi cinta, kamu hanya harus bertemu orang yang membutuhkan energi tersebut.
Mungkin memang benar kamu jujur, kamu hanya harus bertemu dengan orang yang tidak akan memanfaatkan dan membohongimu.
Mungkin memang benar kamu butuh memperhatikan dan sekaligus diperhatikan, kamu hanya harus bertemu dengan orang yang mau melakukan hal yang sama.
Mungkin memang dengan dia, tapi apakah dia orangnya ? Setelah sekian lama kamu seperti tidak mengenalnya lagi.

Tidak mengenalmu yang unik, tidak mengenalmu yang berubah karena proses belajarmu, tidak mau belajar untuk mengerti kamu, tidak mau belajar untuk dirinya sendiri yang harusnya bersyukur karena memilikimu.

Semua serba mungkin, dan mungkin itu hanya ada di dongeng pengantar tidur ... Dongeng yang berjudul "Kamu terlalu berlebihan"


***
Cerita ini hanya dongeng dan fiktif belaka. Kejadian, waktu dan tempat yang sama hanyalah kebetulan semata. Tidak perlu ditanggapi secara mendalam apalagi terlalu berlebihan. Menilik judulnya pun hanyalah sesuatu yang berlebihan.

***
Tapi mungkin kamu bisa mengambil sesuatu dari sini dan seperti yang aku katakan kemarin, "serahin sama Tuhan yuk" ... i wish you and your family for the best. I need it too.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
;