Selasa, 17 Desember 2013

Kerja buat .... (Tuhan ??)

Sebagai pengikut agama Kristen, aku seringkali bertemu dengan pengusaha-pengusaha dan pimpinan-pimpinan yang sama-sama menganut agama Kristen. Sehingga acapkali apa yang mereka katakan, apa yang mereka perbuat, mempunyai kemiripan, apalagi jika bertindak berdasarkan Alkitab, atau minimal penafsiran yang sama tentang isi Alkitab.

Hari ini, aku ingin menuliskan uneg-unegku berdasarkan cerita seorang teman yang "mengeluhkan", bagaimana karyawannya keluar masuk, dengan berbagai alasan klasik menurut versi dia. Klasik disini, identik dengan gaji. Dia mengisahkan, karyawannya,
si Anto mengundurkan diri dengan alasan gajinya kecil. Padahal menurut temanku, dia sebagai pimpinan tentu tahu berapa gaji yang pas untuk pekerja seperti dia. Apalagi, masih menurut temanku, cara kerjanya kurang "cak-cek", kurang "wuss wuss wuss" dibandingkan rekan kerjanya yang lain. Dan masih menurut temanku pula, tanpa karyawannya minta, dia akan menaikkan gaji sesuai dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan masing-masing karyawannya. Jadi kalau hasilnya dinilai bagus, maka gajinya akan naik. Tapi jika dinilai kurang bagus, maka ...
(Masalahnya, apakah penilaian karyawan dan penilaian pimpinan itu sama ???? .. hehehe)


Temanku yang lain, bercerita bagaimana dia memotivasi rekan kerjanya atau anak buahnya yang sama-sama "Kristen". Salah satunya dengan perkataan, "Kerja buat Tuhan". Woow. Nampak luar biasa kan. Dia minta semua rekan kerja dan anak buahnya bekerja seperti buat Tuhan. Dan saking getolnya dia mengumandangkan "Kerja buat Tuhan", dia melupakan bahwa rekan kerja ataupun anak buahnya membutuhkan gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan "buat Tuhan". Entah "Tuhan" yang tidak mendengarkan rintihan mereka, atau Tuhan tidak merasa mereka memang bekerja untuk Dia. Karena, bisa saja Tuhan tidak merasa terwakili oleh temanku.

Sebagai seorang karyawan, sepertinya wajar jika tidak pernah cukup. Namun tidak semua karyawan seperti itu. Ada karyawan yang selalu mengucap syukur meski gajinya dirasa kurang dan mencari cara lain untuk mencukupkan kebutuhan hidupnya di luar pekerjaan utamanya, istilahnya cari "gangdoan". Ada karyawan yang benar-benar memiliki loyalitas tinggi dalam bekerja berharap pimpinan melihat kualitasnya dan bisa menaikkan gajinya, meskipun tidak jarang pula yang memble. Ada karyawan yang cerdas dalam setiap pekerjaan mereka berharap pimpinan memberikan bonus tambahan di akhir tahun, namun tidak jarang pula yang hanya mengandalkan bekerja keras dalam setiap pekerjaan mereka.
Terlepas dati tipikal masing-masing karyawan yang berbeda-beda, sudahkah Anda sebagai seorang pimpinan "Kristen" menjadi sosok pemimpin bagi mereka dan bisa melihat apa motivasi mereka dalam bekerja ?
Sudahkah mereka Anda nilai dengan cukup adil ?
Sudahkah Anda mengajari mereka dan memberikan mereka target yang harus diraih ?
Sudahkah Anda memberikan penghargaan sekecil apapun untuk pretasi sekecil apapun dari hasil jerih payah mereka ?

Khususnya untuk Anda pimpinan dan pemimpin yang Kristen, yang "katanya" selalu bertindak sesuai dengan Firman Tuhan.

Menurutku, ... tunjukkan nilai karyawan-karyawan tersebut bagi usaha dan perusahaanmu. Jika memang "kerja buat Tuhan" kamu yakini akan memberikan hasil yang maksimal, biarlah itu muncul dari benak mereka masing-masing. Jangan kamu paksakan, wahai pimpinan-pimpinan Kristen, karena bagaimana pun juga kamu bukan Tuhan, bahkan kamu tidak mewakili 1%-nya Tuhan.Justru kamu malah akan mempermalukan Tuhanmu  ... "lah Tuhan kan baik, kenapa boss-ku itungan banget sama aku ?? "

Dan buat teman-teman yang masih menjadi karyawan, tumbuhkan saja dalam diri kalian, bahwa apa yang kalian kerjakan adalah persembahan yang terbaik bagi Tuhan. Percaya deh, kalian akan maksimal dalam bekerja dan orang lain terutama pimpinan kita akan merasakan hasil yang terbaik juga. Kenapa ? Karena kalian mencurahkan segenap pikiran dan tenaga kalian dalam bekerja seperti "kerja buat Tuhan". Dan kalau kalian merasa sudah memberikan yang terbaik seperti untuk Tuhan, namun pimpinan kalian masih saja "bego" (menurut kalian lho ya), mungkin tempat tersebut bukan wadahmu. Percayalah, apa yang kalian kerjakan selama ini tidak sia-sia. Dan Tuhan tidak menutup mata untuk kalian.

So, para pimpinan Kristen, bersiap-siaplah menghargai semua rekan kerja atau anak buahmu yang sudah melakukan yang terbaik seperti "kerja buat Tuhan", dan bersiap-siaplah menangis jika kalian ditinggalkan aset terbaik yang pernah kalian miliki karena kalian menyia-nyiakan mereka.
Dan, para karyawan Kristen, silahkan tumbuhkan "kerja buat Tuhan" dalam diri kalian. Namun jangan sampai dimanfaatkan "bos-bos" yang tahu dengan "motto" tersebut. Bekerjalah secara cerdas.

Tuhan Yesus menyertai kalian semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
;