Makin aku membencimu,
teriak-ku
Makin aku membencimu, kata-ku
Makin aku membencimu, bisik-ku
Kau bukan sosok yang baik
Kau bukan contoh yang baik
Kau bukan teman yang baik
Kau bukan suami yang baik
Kau bukan ayah yang baik
Kau bukan pengayom yang baik
Semakin aku membencimu dalam keletihanku melihat dirimu
Kenapa tidak segera kau enyah dari muka bumi ini ?
Apakah Tuhan pun sudah menolakmu dan membencimu ?
Bahkan tanpa jawaban, walau hanya sesekon waktu yang kau pinta
Aku letih melihatmu di setiap pagiku
Begitu lemah
Begitu tak berdaya
Begitu menyedihkan
Bahkan belahan jiwamumu pun mengatakan hal yang sama dalam igau-nya
Dalam setiap igauan yang nyaris tak terdengar, karena begitu dalam terkubur tanpa pernah terobati
Bangun
Bangun
Bangunlah
Tangismu sudah tak berarti
Bahkan airmatamu sudah benci untuk menetes, menjadi penghias drama belas kasihan
Bangkit
Bangkit
Bangkitlah
Tidurmu sudah usai
Lihat dia yang telah begitu tulus menemanimu, tidak pernah lelap dalam tidurnya
Selalu bersiap untukmu
Jalan
Jalan
Berjalanlah
Tak ada lagi yang akan menopangmu
Segeralah berjalan, agar tak ada kebohongan yang membodohimu dalam diam-mu
Segeralah berlari, sebab kau seorang diri
Sendiri kau dilahirkan, sendiri pula kau akan kembali ke keabadian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.