Rabu, 01 Januari 2014

Breakthrough - Catatan awal tahun 2014 ...

Beberapa orang mempercayakan hal-hal yang berkaitan dengan desain kepadaku. Meskipun kadang ada satu atau dua bidang yang aku tidak benar-benar bisa melakukannya, salah satunya adalah logo. Entah karena sulitnya mencari filosofi untuk suatu logo tertentu atau karena aku kurang merasa dihargai (dengan rupiah tentunya hehehe). .... *** curhat nih, desain logo yang akan mereka gunakan sebagai brand image selama kurun waktu tertentu bahkan bisa langgeng, dengan pemikiran, filosofi dan tetek bengeknya, hanya dihargai seperti bila aku men-desain sebuah papan nama. Ughhh ter la lu. Hehehe ***.

Ceritanya ada salah seorang kawan yang ingin membuat sebuah komposisi seperti logo, untuk tema BREAKTHROUGH.
Cukup sulit bagiku di awal, untuk menangkap pesan dari tema tersebut. Sekilas dia bercerita, bahwa dia ingin pemuda dan remaja di gerejanya bisa meraih terobosan tertentu, yang mungkin selama ini merasa terkekang dan kurang bisa menyampaikan aspirasinya. Okay, karena aku juga merasakan hal tersebut, jadilah sebuah layout awal komposisi untuk tema tersebut. Namun, yang terjadi kemudian sungguh berbeda.

Dengan alasan tidak mau dianggap terlalu revolusioner, desainku harus dirubah, karena dia tidak mau bila bersinggungan dengan para tua-tua. OMG.

Aku sampaikan pandanganku. Suatu breakthrough atau terobosan selalu akan mengundang pro dan kontra. Bukan terobosan namanya, bila harus mengikuti kebiasaan atau arus yang ada demi mencapai perubahan. Menurutku, perubahan akan terjadi bila ada perbedaan kebiasaan. So, bila masih takut ini itu rasanya terobosan tidak akan tercapai. Dan hasilnya hanya akan menjadi peng-ikut kebiasaan lama yang tidak akan membawa perubahan.

Aku teringat tentang cerita salah satu ilmuwan jaman dulu (namanya tidak bisa aku sebutkan, karena alasan pribadi ..... sssstttt .... lupa hehehe), beliau mengutarakan pendapat yang berbeda dengan gereja-gereja jaman dulu, yakni pandangan bahwa bumi bukan sebagai pusat tata surya, dan bumilah yang mengelilingi matahari. Pandangan tersebut mengundang reaksi keras gereja jaman dulu. Apa yang terjadi kemudian dapat kita tebak. Namun terbukti saat ini, saat manusia bisa keluar angkasa dan melihat secara langsung, bagaimana bumi mengelilingi matahari, dan terbukti pandangan beliau yang menuai tentangan ternyata benar.

Mengapa kita harus mundur dan takut mengalami pertentangan karena kita menginginkan perubahan ? Perubahan kadang memang harus ekstrim dan merobohkan tembok penghalang. Dan mencapainya pasti harus maju ke depan, bukan mundur yang akhirnya malah terlibas dalam pandangan lama. So, mau berubah, maju saja. Di tentang, itu biasa. Menjadi pergunjingan karena melakukan suatu yang berbeda itu adalah motivasi untuk melakukan yang lebih baik lagi. Asal kita yakin perubahan yang dilakukan adalah untuk kebaikan, move on guys. Semoga kita sama-sama bisa membawa terobosan baru demi kebaikan bersama.

I wish.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
;