Pagi ini aku sedang duduk di dalam perahuku, yang telah merapat di sebuah dermaga selama beberapa hari ini. Sejauh mata memandang terlukis indah karya Sang Pencipta, membuatku memutuskan untuk terus berlabuh di dermaga ini. Ombak kecil bergulung dengan sapuan hangat mentari, memanjakan aku dan seolah menemani saat-saat aku merasakan kedamaian.
semua diam
semua tak menjawab
semua membisu
semua tak bergerak
melengkapi diri yang semakin egois
tak menilik beban sesama
yang terkena asap
yang berbalut debu
yang lapar dan merintih kesakitan
hilang empati
musnah simpati
hanya bisa melihat dari balik layar kaca
hanya suka membaca dari balik kacamata
hanya itu
itu saja
ini saatku mengalir
membasahi lesung pipit sang pemilik
merasakan bagaimana jika aku yang merasakan
mengingat bilamana aku akan diingat
terus mengalir hingga menetes dan habis
habis oleh seka dan sedikit debu
debu yang sama
yang mereka tepis
tanpa bisa berbuat apa-apa
hanya diam
tak menjawab
membisu
dan tak bergerak
lalu mati
semua tak menjawab
semua membisu
semua tak bergerak
melengkapi diri yang semakin egois
tak menilik beban sesama
yang terkena asap
yang berbalut debu
yang lapar dan merintih kesakitan
hilang empati
musnah simpati
hanya bisa melihat dari balik layar kaca
hanya suka membaca dari balik kacamata
hanya itu
itu saja
ini saatku mengalir
membasahi lesung pipit sang pemilik
merasakan bagaimana jika aku yang merasakan
mengingat bilamana aku akan diingat
terus mengalir hingga menetes dan habis
habis oleh seka dan sedikit debu
debu yang sama
yang mereka tepis
tanpa bisa berbuat apa-apa
hanya diam
tak menjawab
membisu
dan tak bergerak
lalu mati
![]() |
Lukisan Tuhan di pagi hari |
Janji-Mu seperti fajar pagi hari
yang tiada pernah terlambat bersinar
Cinta-Mu Seperti sungai yang mengalir
dan ku tahu betapa dalam kasih-Mu
Penggalan syair lagu tersebut terngiang sepanjang perjalananku hari ini menuju tempatku "bermain dan belajar", karena satu "imajinasi dan karya" Tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)