Senin, 20 April 2015

Aku .. campur-campur


Hari ini, tanpa aku ketahui sebelumnya, seorang tetanggaku telah dimakamkan. Menurut informasi dari tetangga depan rumahku di Tirtasari Raya, Pak Eddy meninggal tadi malam, dan siang ini baru saja dimakamkan.

Aku marah. Aku menyalahkan siapa saja. Istriku, karena mendengar pengumuman yang meskipun tidak jelas, namun tidak berusaha mencari tahu ataupun memberitahuku.
Dandy, karena berisik dan keluar masuk saat akan banyak orang di luar. Orang tempatku, kenapa kok tidak ada bendera, atau penanda semacam itu. Aku sendiri, kenapa aku kok seperti ini.

Semakin lama aku disini, semakin merasa aku dikucilkan. Aku tidak menyalahkan ketidaktahuan mereka tentang keadaanku, tapi haruskah aku mengalami itu ?
Aku semakin benci tanggal, saat aku dilahirkan. Tanggal saat aku ditolak. Tanggal saat aku dulu tidak diakui. Tanggal saat aku ditutupi dengan kepura-puraan. Karena .. jadinya seperti ini.

Pak Eddy, saya tidak punya banyak pengalaman dengan Bapak. Setahu saya, bapak hanya rajin jalan-jalan pagi keliling perumahan Tirtasari Raya dengan bertelanjang kaki. Bapak pemain Bass, dan bapak ramah. Meskipun kita hanya sempat bercakap-cakap untuk sesaat, namun saya berterima kasih, karena bapak tidak menghakimi saya, seperti yang lain.
Selamat jalan Pak Eddy. Bapak baik.

Tetangga-tetanggaku di Tirtasari Raya, terima kasih. Semoga Tuhan memberitahu kalian apa yang aku alami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
;