Aku iri kepadamu
Bahkan Tuhan pun berjanji untuk merawatmu, meskipun kau tidak menanam dan tidak menuai.
Aku iri kepadamu
Sekali menarik nafas, kau bisa bebas, dan tak ada yang akan menghalangimu untuk terbang, menangkap angin, merasakan lembutnya awan putih
Aku iri kepadamu
Banyak yang bisa kau lihat dari atas sana, bukan cuma warna-warni tembok yang sama setiap hari
Aku iri kepadamu
Karena teman-temanmu, saudara-saudaramu datang saat kau butuh bantuan, bahkan saat kau belajar untuk pertama kalinya mengepakkan sayapmu
Aku iri kepadamu
Meskipun kau punya kemungkinan untuk diburu, dimangsa, namun sesamamu selalu menemanimu hingga detik terakhirmu
Namun aku tidak iri kepadamu, karena aku punya cinta yang besar kepada Tuhanku. Kepada istriku, kepada anakku. Aku hanya perlu sabar menunggu, sampai mereka tahu, bahwa aku punya cinta.
Aku hanya perlu sabar menunggu, sampai mereka datang kepadaku. Seperti teman-temanmu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.