Selasa, 05 Juli 2016

Mungkin khan ..

Hari ini untuk kesekian kalinya, aku ingin menumpahkan uneg-unegku, pikiranku sendiri, atas banyak hal yang terjadi hingga aku menyempatkan diri untuk menulis kembali. Uneg-unegku masih seputar keruwetan manusia di sekitarku, manusia yang menyebut dirinya pengikut Kristus, dalam bahasa mudahnya ... orang Kristen. Aku mulai ya ....

1. Aku teringat ada kejadian yang "menimpa" salah seorang temanku, yang ingin menikah secara Kristen, dan oleh pendeta pasangannya, diarahkan untuk menikah di salah satu gereja di Malang, karena domisili temanku yang berada di Kota Malang juga. Mamanya, yang adalah kawan istriku berkata, bahwa anak dan calon suaminya "ditodong" untuk memberikan persembahan perpuluhan dari hasil kerjanya yang dijumlahkan selama 1 tahun. Jadi misal pendapatan dia 1 bulan 10 juta, maka dia harus memberikan pada hari sebelum pernikahannya sejumlah 1 juta x 12 bulan, jadi total 12 juta. Dan beberapa hari sebelum pernikahan Sang Pendeta menelpon dan mengingatkan untuk segera memberikan persembahan perpuluhan tersebut.

***
Logika-ku
Darimana asal "dalil" bahwa orang harus memberikan persembahan perpuluhan yang akan diperoleh dia untuk 1 tahun ke depan, sebagai persembahan sebelum pernikahannya.
Mengapa Sang Pendeta tersebut memelintir sedemikian rupa dan berdalih di balik perintah persembahan perpuluhan ? Sebenarnya persembahan, perpuluhan atau apapun itu namanya, untuk siapa sih ?? Untuk pendeta tersebut kah ?? Kalau aku munafik, aku akan berkata "ya kan sebagai ucapan syukur kepada Tuhan" .. tapi terus ada yang berkata "loh sejak kapan Tuhan bikin undang-undang persembahan perpuluhan untuk 1 tahun ke depan, bukankah itu sama saja dengan membatasi apa yang akan Tuhan berikan, atau bisa jadi menodong Tuhan untuk memberikan hasil agar sesuai dengan jumlah persembahan perpuluhannya ?".
Aku cuma bisa geleng-geleng kepala.


2. Setelah kejadian seorang waria yang ingin dibaptis, namun dianggap setan oleh pendeta lain, dan menurut kabar sang waria ini telah meninggal dunia karena sakit yang dideritanya, setelah sebelumnya dibaptis oleh pendeta "yang lainnya lagi", sekarang adalagi cerita tentang pertentangan pernikahan beda agama yang telah terjadi dan kemungkinan akan terjadi lagi. Mereka-mereka yang menentang ini adalah majelis gereja, majelis gereja yang baru saja ditahbiskan. Mengambil dalil dari kitab perjanjian lama "bahwa orang Israel tidak diperbolehkan menikah dengan orang di luar Israel yang menyembah berhala", yang kemudian dalil tersebut dipelintir dengan mengatakan, orang Kristen tidak boleh menikah dengan orang yang berbeda agama. (apakah mau orang yang berbeda agama dengan kita, dianggap sebagai penyembah berhala ?) - Dan sekarang malah ada dalil baru, tentang orang percaya yg diberkati dan orang tidak percaya yang tidak bisa diberkati, fiuhhhhh .... hidup dibuat santai, kenapa banyak dalil yang gak jelas sih ... Baca Alkitab-mu, tentang anak-anak kecil yang diberkati Yesus, tanya dalam dirimu, apa mungkin anak-anak kecil itu percaya kepada Yesus ? Kenal saja tidak, tapi Yesus tetap memberkati mereka kan ?

***
Logika-ku
Agama itu yang menciptakan siapa sih ? Tuhan atau manusia ?
Cinta itu siapa sih yang memberi ? Tuhan atau setan ?
Kebencian, amarah, kecemburuan itu berada dipihak siapa ? Tuhan atau manusia ?

Kristen, ada sebagai persekutuan orang-orang yang percaya kepada Yesus, setelah Yesus diangkat ke Sorga. Jadi, apakah Yesus menciptakan agama Kristen ?


Ingat tidak, ada satu ayat yang kurang lebih mengatakan seperti ini, "karena begitu besar kasih Allah kepada manusia, maka DIA mengutus anakNya yang tunggal, dsbnya" ... karena kasih, karena cinta, jadi cinta dan kasih itu berasal darimana ?

Saat Ayub mengalami ujian hidup, istrinya menyuruh dia untuk mengutuk Allah, untuk marah kepada Allah, agar dia segera mati. Mengutuk, marah, darimana asal ide buruk tersebut kira-kira ?

Kalau tidak salah, dari kecil kita diajarkan, bahwa sesuatu yang jelek itu berasal dari Setan, dan yang baik itu dari Tuhan.

Jadi, kalau kita menghalang-halangi dua orang yang saling mencintai untuk menikah, apakah kita sejalan dengan cinta dan kasih yang merupakan anugerah Allah ?


******

Salah satu sumber inspirasi tulisanku hari ini adalah percakapanku dengan orang tua, yang memberikan "cerita masalah" dan film "My name is Khan" yang menguatkan "jawaban masalah".
Aku menghimbau, aku mengajak semua orang Kristen khususnya dan semua orang di dunia entah apapun agamamu, rasmu, kulitmu.
Tuhan "sepertinya" tidak membedakan agama, ras, kepercayaan dan jenis kulitmu. Dan karena Tuhan yang menciptakan kalian saja tidak membedakan, mengapa kalian menjadi hakim atas sesamamu dengan membeda-bedakan mereka ? Dengan menciptakan kelas, kasta, dll dll.
Aku ingin kalian kembali kepada Allah, apapun itu agama kalian. Allah telah memberikan kalian akal dan budi, untuk kembali kepada "asal muasal" kalian. Allah itu penuh cinta, bukankah kalian sendiri menulis, Allah itu Maha Penyayang juga Maha Pengasih.
Aku yakin, dengan keterbatasan kita, keterbatasan otak kita yang dilingkupi dengan tempurung kepala, Tuhan Allah sendiri yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita. Ulik-lah, cari-lah, ketuk-lah dengan kembali kepada asal kita, Tuhan Allah.

Mungkin ini berhubungan dengan "Manunggaling Kawula lan Gusti"
Mungkin ini berhubungan dengan "... Aku di dalam kamu dan kamu di dalam Aku ..."
Mungkin ini berhubungan dengan semua pertanyaanku tentang Tuhan

Mungkin khan ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
;