Malam ini, aku hanya ingin menulis. Menulis sesuatu yang aku tidak sukai .. mungkin juga akan kutulis apa yang aku suka. Biarlah mengalir saja. Tanpa konsep, hanya apa yang ada di dalam pikiranku.
Aku tidak terlalu suka di undang ke pesta pernikahan. Mungkin malah hampir ke semua acara yang sifatnya, ... ngumpul, ... makan, ... ngobrol basa basi. Karena aku harus melakukan penyesuaian lagi, adaptasi lagi dan itu bukan hal yang menyenangkan buatku.
Terakhir aku datang ke pesta pernikahan, karena masih keluarga istri. Dan aku sempatkan untuk memotret juga. Namun aku tidak bisa membohoni diriku sendiri, bahwa aku kurang menyukainya. Apalagi saat aku melihat, banyak sisa makanan di atas piring, yang tidak dihabiskan oleh para undangan dan tamu. Untuk apa coba mereka ambil banyak-banyak. Kenapa tidak sedikit dulu, kalau nanti suka, ya ambil lagi. Kalau tidak suka, minimal tidak terbuang sia-sia.
Itu makanan yang tersisa, kalau dikumpulkan bisa untuk diberikan kepada beberapa orang yang benar-benar tidak mampu membeli makanan pesta. Meskipun belum tentu makanan pesta itu enak. Tapi apakah ada orang yang tidak mampu untuk beli makanan, akan menolak makanan, yang tidak enak sekalipun ? Aku rasa, mereka tetap akan senang menerimanya. Bukan seperti orang-orang yang dengan mudahnya membuang makanan yang menurut mereka kurang sesuai dengan selera mereka.
Jadi, jangan undang aku, ke semua acara basa basi. Cukup beritahukan aku, aku pasti akan mendoakan acaramu, kamu dan keluargamu, atau siapapun itulah, agar semua lancar dan diberi kebaikan.
Aku paling benci dibohongi. Dengan alasan apapun. Dengan cara apapun. Dalam bentuk apapun. Karena berbohong itu sama dengan pembunuhan pikiran orang lain. Dan orang yang pikirannya terbunuh, sama dengan orang yang sudah mati. Jadi aku samakan pembohong dengan pembunuh.
Apakah hari ini aku dibohongi ? Ya, oleh orang gak jelas, dengan tujuan yang menggelikan. Untuk melakukan ritual RT. Percaya deh sama aku, jaman sekarang orang sudah gak akan mau diribetin dengan hal-hal yang berbau birokrasi, basa basi dan segala hal identik dengan "mbuletisasi".
Ngapain harus repot-repot berbohong untuk sesuatu yang akan membuat kamu ditertawakan selamanya ? Bahkan bisa jadi kamu akan dianggap berbuat seenak jidatmu. Sudahkah kamu pikirkan konsekuensinya ?
Jadi, jangan libatkan aku dengan semua urusan yang berhubungan dengan birokrasi, basa basi busuk dan semua yang mbuletisasi. Komputer sudah diciptakan canggih, kok masih mau berhitung pake lidi. Whatsapp sudah diciptakan, kok masih ribet dengan ngumpul untuk buang waktu dan tenaga.
Aku kurang nyaman untuk bertemu dengan orang baru. Apalagi jika orang baru tersebut sok kenal, sok dekat dan sok sok-an minta ketemuan untuk membahas hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk dibahas dengan bertatap muka. Kenapa ?
Sekali lagi, karena tehnologi sekarang sudah canggih. Aku bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, tanpa harus bertatap muka dengan kamu. Kamu cukup kirim pesan, jelaskan, kelar dah urusan.
Aku bukan lembaga birokrasi, yang harus runut dalam melakukan proses. Aku memang memiliki prosedur sendiri, namun kadang aku memilih untuk sedikit fleksible dalam melakukannya, sekali lagi, tanpa harus ketemuan.
Jadi, jangan ajak aku untuk ketemuan. Apalagi jika kamu sendiri tidak siap dengan bahan dan materi yang akan dibicarakan. "tiwas mbuang wektu". Kalau kamu sepakat bahwa Waktu adalah Uang, jadi hargailah waktu tersebut.
Aku suka bekerja, aku suka memikirkan tentang usahamu, aku suka memikirkan ide-ide apa yang bisa kita kerjakan bersama, untuk kemajuanmu, atau kemajuan bersama. Aku sangat suka. Aku bisa berlama-lama mencari. Sampai aku menemukan sesuatu yang membuatku puas. Dan tentu saja membuatmu juga puas.
Karena kepuasanku adalah kesukaanmu. Kepuasanmu adalah power tersendiri buatku.
Tapi tolong, jangan cepat memutuskan, iya atau tidak, bila kamu belum yakin.
Tapi tolong, respon cepatmu akau butuhkan, bila dari awal kamu memintaku untuk bergerak dengan cepat. Bagaimana aku bisa bergerak cepat, jika kamu tidak bisa cepat juga dalam merespon setiap pergerakanku ?
Jadi, jangan berani minta cepat, jika kamu sendiri tidak bisa cepat.
Sepertinya ritual untuk hadir di setiap acara Pengibaran Bendera di kantor Balaikota Malang, menjadi hobi baru dan kesenangan tersendiri bagiku. 4 tahun berturut-turut aku selalu menyediakan waktu, untuk berjemur, berpanas-panas mulai jam 8 pagi hingga siang hari, saat bendera Merah Putih sudah berkibar dengan gagah di ujung tiang tertinggi.
Selalu ada cerita yang berbeda dari tahun ke tahun. Kali ini aku berkenalan dengan seorang bapak, yang penghobi fotografer juga. Beliau berasal dari Riau. Namun, namanya .. maaf aku samarkan ya. Anggap saja pak Budi hehehehe. Banyak kisah, banyak suka duka, yang beliau ceritakan selama melakukan perjalanan hidupnya dan mendokumentasikan berbagai acara, seperti Upacara bendera kali ini.
Oh ya, satu lagi yang berbeda di upacara bendera tahun ini, ... bukan karena Walikota Malang-nya belum bisa hadir karena masih mempergunakan rompi orange, tapi karena .. banyak .. banyak .. banyak .. sekali drone yang beterbangan di atas kepalaku. Keren :)
Ok, aku bagikan saja ya beberapa foto yang sempat aku abadikan.
Selalu ada cerita yang berbeda dari tahun ke tahun. Kali ini aku berkenalan dengan seorang bapak, yang penghobi fotografer juga. Beliau berasal dari Riau. Namun, namanya .. maaf aku samarkan ya. Anggap saja pak Budi hehehehe. Banyak kisah, banyak suka duka, yang beliau ceritakan selama melakukan perjalanan hidupnya dan mendokumentasikan berbagai acara, seperti Upacara bendera kali ini.
Oh ya, satu lagi yang berbeda di upacara bendera tahun ini, ... bukan karena Walikota Malang-nya belum bisa hadir karena masih mempergunakan rompi orange, tapi karena .. banyak .. banyak .. banyak .. sekali drone yang beterbangan di atas kepalaku. Keren :)
Ok, aku bagikan saja ya beberapa foto yang sempat aku abadikan.
2017 - Selalu ada kehangatan dalam barisan Paskibra |
2017 - Tim pengisi acara Drama Kolosal, kisah perjuangan arek-arek Malang melawan penjajah |
2017 - Drama Kolosal |
2017 - Menghayati setiap peran yang mereka emban, merasakan bagaimana kuat, perih, takut, beraninya para pejuang |
2018 - Suasana baru, kenalan baru :) |
2018 - Detik-detik persiapan upacara bendera. Semua antusias untuk melihat gagahnya pasukan Pengibar Bendera |
2018 - W o W |
2018 - Semua memandang, semua takjub, semuanya ... |
2018 - Terima kasih Pasukan 17, 8 dan 45 Selamat bertugas dan mengibarkan Sang Merah Putih di ujung tiang tertinggi di Bumi Malang |
Sebenarnya aku tidak berharap, akan menambah tulisan di bagian Makian, hehehe. Namun seperti yang aku pelajari baru saja, bahwa dalam hidup, kita tidak bisa menghindari untuk bertemu dengan "sesuatu" yang berlawanan dengan hati. Tinggal bagaimana kita menempatkan diri, nalar dan hati kita, dan itu yang aku sebut sebagai moral, kedewasaan, integritas, dan lain-lain. Dan saat aku bertemu dengan "sesuatu" itu, aku terpaksa menghadapinya, hehehe.
Kejadian awal, berdasarkan fakta dan perasaan.
Anak si TA ini, bermain-main hingga berkeringat banyak. Kemudian dia seperti biasa, menempel ke aku, dengan nada santai guyon namun aku buat "kereng", aku berkata "Ehhh, keringetan, bau, ayo pergi pergi, aku tidak mau ditempeli", begitu kurang lebih ya kata-kataku. Si anak ini, cuma cengengesan, namun ... ibunya yang posisinya tidak jauh dariku memasang wajah masam, wajah tidak suka, lalu dia memanggil anaknya, yang masih berada di dekatku. Aku yang diasah dari kecil untuk selalu "berperasaan" (entah posisif ataupun negatif) merasakan perubahan tersebut dan di kemudian waktu istriku bercerita, bahwa, istriku yang saat kejadian itu terjadi sedang berada tepat di sampingku (dengan rasionalnya) juga melihat perubahan wajah masam si TA ini. Hehehe.
Kurang lebih itu cerita awalnya.
Kejadian awal, berdasarkan fakta dan perasaan.
Anak si TA ini, bermain-main hingga berkeringat banyak. Kemudian dia seperti biasa, menempel ke aku, dengan nada santai guyon namun aku buat "kereng", aku berkata "Ehhh, keringetan, bau, ayo pergi pergi, aku tidak mau ditempeli", begitu kurang lebih ya kata-kataku. Si anak ini, cuma cengengesan, namun ... ibunya yang posisinya tidak jauh dariku memasang wajah masam, wajah tidak suka, lalu dia memanggil anaknya, yang masih berada di dekatku. Aku yang diasah dari kecil untuk selalu "berperasaan" (entah posisif ataupun negatif) merasakan perubahan tersebut dan di kemudian waktu istriku bercerita, bahwa, istriku yang saat kejadian itu terjadi sedang berada tepat di sampingku (dengan rasionalnya) juga melihat perubahan wajah masam si TA ini. Hehehe.
Kurang lebih itu cerita awalnya.
Ganja adalah satu-satunya "barang" yang dimasukkan ke dalam kategori Narkoba, yang pernah aku lihat, aku amati, aku pegang dan aku cium baunya saat masih SMP. Saat itu, salah satu temanku yang membawanya dan menunjukkan kepadaku dalam perjalanan sepulang dari sekolah.Aku menggambarkannya, sebagai daun, yang sudah cukup layu, namun berbau cukup menyengat, karena aku masih mengingat "sensasi", bau yang langsung menusuk di hidungku, pangkal hidungku. Sedikit ada rasa pusing, namun hanya sebentar. Itu hanya dengan menghirup baunya, bagaimana saat dibakar dan dihisap ? Ndak tahu deh.
Narkoba secara keseluruhan, digambarkan sebagai zat yang membuat seseorang merasakan ketagihan, perlahan namun pasti. Pelan tapi kena. Slow but kill. Mungkin mirip kentut, cuma kentut ga akan bikin kamu ketagihan, itu bedanya, hihihihi.
Saat seorang pengguna narkoba sudah pernah mengalami ketagihan,
Maret 2018, sekitar tanggal 8 atau 9 malam. Seorang teman mengirimkan aku 2 buah foto, sambil menuliskan pesan dalam WA-nya, "Doamu manjur".
Terkejut, seneng, kudu nangis, tapi yang keluar malangan-e "jancok, seneng aku, matur nuwun Tuhan". Istriku yang saat itu berada di kamar pun bingung dan bertanya, "Ono opo pa ?". Dan aku bercerita panjang .... panjang sekali. Semuanya dimulai di tahun 2016. Matur nuwun Gusti. matur nuwun sanged. Sekarang aku hanya memohon Tuhan, berkenan memberikan kekuatan kepada temanku Diana sekeluarga.
Matur nuwun ya Dee, sudah berbagi kebahagiaanmu untuk kami, yang bukan siapa-siapa ini. sampai ketemu lagi. (perasaan durung tau ketemu se, hehehe)
Terkejut, seneng, kudu nangis, tapi yang keluar malangan-e "jancok, seneng aku, matur nuwun Tuhan". Istriku yang saat itu berada di kamar pun bingung dan bertanya, "Ono opo pa ?". Dan aku bercerita panjang .... panjang sekali. Semuanya dimulai di tahun 2016. Matur nuwun Gusti. matur nuwun sanged. Sekarang aku hanya memohon Tuhan, berkenan memberikan kekuatan kepada temanku Diana sekeluarga.
Matur nuwun ya Dee, sudah berbagi kebahagiaanmu untuk kami, yang bukan siapa-siapa ini. sampai ketemu lagi. (perasaan durung tau ketemu se, hehehe)
![]() |
Matur nuwun Gusti |
![]() |
Aku ndak ngerti ini maksudnya apa, hihihihi. Tapi rasanya ini adalah kabar baik. :) |
Setelah sekian lama aku tidak menulis, meskipun banyak cuitan di kepalaku, pagi ini aku mulai membuka halaman blog ini dan aku mulai mengingat satu persatu cuitan-cuitan yang terngiang di dalam otakku.
Salah satunya adalah tentang berkat Tuhan, mungkin terisnpirasi renungan harian yang aku baca pagi ini.
Semasa aku masih remaja, tiap malam Minggu, selalu diadakan persekutuan khusus untuk remaja. Yang datang, kurang lebih ya "itu-itu saja" :). Kami selalu bergiliran menjadi MC, atau apapunlah tugas yang bisa dibagikan setiap malam Minggu ini. Dan ada satu momen yang masih kuingat hingga saat ini, ketika salah seorang MC, "yang itu lagi, itu lagi" mulai berkata :
"Sepanjang minggu ini, tentunya kita telah banyak mendapat berkat dari Tuhan. Mungkin ada dari teman-teman yang ingin memberikan kesaksiannya atau sharing untuk kita semua disini ?"
Salah satunya adalah tentang berkat Tuhan, mungkin terisnpirasi renungan harian yang aku baca pagi ini.
Semasa aku masih remaja, tiap malam Minggu, selalu diadakan persekutuan khusus untuk remaja. Yang datang, kurang lebih ya "itu-itu saja" :). Kami selalu bergiliran menjadi MC, atau apapunlah tugas yang bisa dibagikan setiap malam Minggu ini. Dan ada satu momen yang masih kuingat hingga saat ini, ketika salah seorang MC, "yang itu lagi, itu lagi" mulai berkata :
"Sepanjang minggu ini, tentunya kita telah banyak mendapat berkat dari Tuhan. Mungkin ada dari teman-teman yang ingin memberikan kesaksiannya atau sharing untuk kita semua disini ?"
Langganan:
Postingan (Atom)