Setelah sekian lama aku tidak menulis, meskipun banyak cuitan di kepalaku, pagi ini aku mulai membuka halaman blog ini dan aku mulai mengingat satu persatu cuitan-cuitan yang terngiang di dalam otakku.
Salah satunya adalah tentang berkat Tuhan, mungkin terisnpirasi renungan harian yang aku baca pagi ini.
Semasa aku masih remaja, tiap malam Minggu, selalu diadakan persekutuan khusus untuk remaja. Yang datang, kurang lebih ya "itu-itu saja" :). Kami selalu bergiliran menjadi MC, atau apapunlah tugas yang bisa dibagikan setiap malam Minggu ini. Dan ada satu momen yang masih kuingat hingga saat ini, ketika salah seorang MC, "yang itu lagi, itu lagi" mulai berkata :
"Sepanjang minggu ini, tentunya kita telah banyak mendapat berkat dari Tuhan. Mungkin ada dari teman-teman yang ingin memberikan kesaksiannya atau sharing untuk kita semua disini ?"
Kurang lebih seperti itulah perkataan dan pertanyaannya. Dan karena kami bukan "tipikal" orang gereja yang biasa bercerita, bersaksi dan "sharing", maka semua terdiam, duduk di tempat masing-masing (di lantai beralaskan karpet), ada yang menunduk ke bawah, dan adapula yang melirik pacarnya, mungkin berharap "ndang selesai" persekutuannya, "ndang bisa" bermalam mingguan :D
10 detik, 15 detik, 20 detik, 27 detik ... 31 detik ....
"Mari, saudara-saudara, kalau ada yang mau memberikan kesaksiannya untuk kita semua"
3 detik, 7 detik, 10 detik, 14 detik, ....
Dan munculah kawan seperjuangan si MC ini, yang "itu juga, itu juga" untuk memberikan kesaksiannya.
"Seminggu ini ... bla bla bla ... "
Panjang ceritanya, beberapa orang terlihat serius melihatnya, beberapa orang tetap menunduk, beberapa orang melirik pacar-nya di kejauhan, beberapa orang melihat Handphone-nya masing-masing (eh .. nggak ding, jaman itu belum ada yang punya HP hehehe, kalau ada pun, itu hanyalah HP mainan, yang dikondisikan mirip seperti HP betulan, agar dikira sudah memiliki HP .. dasar gila, hehehe)
Beberapa waktu, dilain tempat, terjadi hal yang mirip dengan kejadian di atas.
Saat itu, kami berkunjung ke sebuah panti asuhan. Kami mengadakan kebaktian singkat dan MC yang "mirip" dengan MC persekutuan remaja pun, menanyakan pertanyaan yang sama.
"Mungkin ada saudara-saudara yang ingin sharing, tentang berkat Tuhan yang telah diterima selama beberapa hari ini ?".
Dari beberapa kejadian yang berkaitan dengan sharing berkat Tuhan, semua, semua yang hadir, selalu bercerita tentang berkat materi. Entah habis dapat uang, entah habis dapat kiriman beras, entah habis dapat kiriman minyak, entah habis dapat kiriman kue, semua selalu berbicara tentang berkat materi ini.
Belum pernah ada yang nekat, bercerita ....
"Saya Joni, saya lama menjomblo, dan kemarin saya nekat melamar seorang gadis dan diterima, tepuk tangan untuk saya".
Atau, ....
"Saya Midun, kemarin saya bisa bernafas lega, setelah seminggu kena flu, horay, puji Tuhan".
Atau, .......
"Saya Sunar, seminggu ini begitu luar biasa untuk saya, saya bisa membantu orang kampung tempat tinggal saya, untuk membersihkan rumah barunya yang akan ditinggali, ternyata saya cukup kuat ya".
Kok cowok semua, .. ah diskriminasi ini, yang cewek mana ???
Ndak ada, karena semua yang sharing pasti cowok, jadi maaf, saya ndak bisa kasih contoh yang cewek. Hehehehe. Mungkin yang cewek, tidak ada yang merasa dapat berkat Tuhan selama beberapa hari sebelumnya. Karena kalau ada, pasti saya akan memberikan ilustrasi ...
"Saya Lina, beberapa hari ini, saya bisa kentut dengan sempurna, jadi ndak kembung lagi perut saya".
Itu kenyataan yang aku alami .. dulu .. duluuuu sekali.
Apakah memang berkat yang harus dibagikan itu selalu yang bersifat materi ? Selalu yang bisa dihitung ? Selalu yang bisa membuat orang berdecak kagum ? dan selalu cowok yang bercerita ? heheheh.
Tidak adakah yang berani bilang,
"Seminggu ini saya sakit, dan saya jadi merasa terberkati, karena tahu, rasanya sakit itu bagaimana. Saya seperti diingatkan, bahwa sakit itu tidak enak dan seolah saya bisa merasakan, bagaimana rasanya saat orang lain sakit. Hari ini, saat saya memberikan sharing, saya masih belum sembuh, dan ini berkat yang luar biasa. Semoga teman-teman tidak ada yang ketularan ya, agar minggu depan bisa sharing, ... saya tidak ketularan penyakitnya, ini berkat yang luar biasa".
Ah tapi itu dulu kok .. duluuuuu sekali .. mungkin sekarang tidak.
Mungkin dulu sharing itu melulu soal materi.
Mungkin dulu sharing itu berat ... seberat rindu Milea kepada Dilan .. halah
Semoga sekarang tidak lagi ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.