Sebenarnya aku tidak berharap, akan menambah tulisan di bagian Makian, hehehe. Namun seperti yang aku pelajari baru saja, bahwa dalam hidup, kita tidak bisa menghindari untuk bertemu dengan "sesuatu" yang berlawanan dengan hati. Tinggal bagaimana kita menempatkan diri, nalar dan hati kita, dan itu yang aku sebut sebagai moral, kedewasaan, integritas, dan lain-lain. Dan saat aku bertemu dengan "sesuatu" itu, aku terpaksa menghadapinya, hehehe.
Kejadian awal, berdasarkan fakta dan perasaan.
Anak si TA ini, bermain-main hingga berkeringat banyak. Kemudian dia seperti biasa, menempel ke aku, dengan nada santai guyon namun aku buat "kereng", aku berkata "Ehhh, keringetan, bau, ayo pergi pergi, aku tidak mau ditempeli", begitu kurang lebih ya kata-kataku. Si anak ini, cuma cengengesan, namun ... ibunya yang posisinya tidak jauh dariku memasang wajah masam, wajah tidak suka, lalu dia memanggil anaknya, yang masih berada di dekatku. Aku yang diasah dari kecil untuk selalu "berperasaan" (entah posisif ataupun negatif) merasakan perubahan tersebut dan di kemudian waktu istriku bercerita, bahwa, istriku yang saat kejadian itu terjadi sedang berada tepat di sampingku (dengan rasionalnya) juga melihat perubahan wajah masam si TA ini. Hehehe.
Kurang lebih itu cerita awalnya.
Langganan:
Postingan (Atom)