Saat aku menuliskan ini, kondisiku sedang tidak baik-baik saja. Mungkin berusaha untuk baik, tapi tidak bisa berbohong, bahwa aku tidak sedang baik-baik saja.
Kejadian demi kejadian, yang hampir semuanya sangat berjalan demikian cepatnya. Meskipun intuisiku menceritakan tentang banyak hal, namun aku tetap berusaha memungkirinya, dan aku tetap saja merasakan dan mengalami apa yang dikatakan oleh intuisiku, pada akhirnya.
Berat ? .. ya, sangat berat. Adakah bagian yang ringannya ? ... ya, ada bagian yang ringannya, batuk, pilek dan sakit kepalaku sedikit berkurang setelah aku menyerah dan meminum obat, Democolin, Dexamethasone, serta PoldanMig Migrain .. yang salah satunya mempunyai efek membuat alergiku kambuh. Mata bengkak, gatal dll dll.
Lanjut ya ....
Aku beberapa kali berkata kepada anakku, kepada siapapun yang mungkin membahas tentang, apa yang disebut prinsip. Aku katakan, ... meskipun salah dalam berprinsip, namun akan lebih baik orang mempunyai prinsip. Prinsip tersebut akan diuji selama bertahun-tahun, dengan api, air, tempaan, sampai semua orang membuktikan, apakah prinsip yang diyakini oleh seseorang tersebut, benar atau salah, baik atau buruk. Apakah prinsip itu menyakiti orang lain ? Menodai prinsip orang lain ? Melawan etika ? Dan banyak hal lainnya. Waktu yang akan menjawabnya.
Dari sebuah prinsip, muncullah cara merespon ataupun cara bersikap dan menyikapinya. Dan setelah melalui tempaan ruang dan waktu, muncullah sebuah keyakinan, apakah prinsip tersebut ... benar atau salah, baik atau buruk.
Kali ini aku tidak ingin ego dan egoisku keluar, karena akan mengorbankan orang-orang yang aku sayangi, namun aku juga tidak mau mengorbankan prinsip yang cukup lama aku pergumulkan, aku timbang, aku uji, aku pergumulkan lagi, demikian seterusnya. Aku akan berdiri mempertahankan prinsipku kali ini, bukan karena ego dan egoisku, namun .. ini saatnya aku berbicara, ini saatnya aku keluar dari sarang yang selama ini menjadi tempatku merenung.
Niatku baik, keyakinanku sudah bulat dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kalau dulu aku mempersilahkan, sebuah kesalahan berjalan di depan mataku .. kali ini .. aku biarkan diriku pergi dan tidak berkompromi dengan kesalahan tersebut.
Silahkan dijalankan, namun aku akan pergi.
Sekali lagi, aku tidak mendukung kesalahan tersebut berjalan, namun aku juga tidak ingin prinsip yang aku pegang akan melukai orang-orang yang aku sayangi. Jadi kali ini aku akan memilih, untuk pergi, karena aku tidak menyetujuinya, setelah banyak hal yang aku kompromikan .. untuk yang satu ini, .. lihat aku .. aku tidak akan masuk di dalamnya.
Selamat tinggal orang-orang yang mau seenaknya sendiri dalam berjalan, orang-orang yang hanya ingin melakukan prinsipnya sendiri. Prinsipku dan prinsipmu berbeda. Aku menghargai perbedaan tersebut, tapi aku tidak bisa menghormatimu, karena apa yang kamu lakukan.
End of the story.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.