Kamis, 04 April 2013

Terlalu banyak cerita yang tak tertulis

Sekian lama aku tak menulis, padahal ada banyak hal yang terjadi saat aku masih bernafas. Jadi sekarang aku tuliskan saja ya, sebagai tumpahan uneg-unegku. Sori jika berantakan, sori jika tidak sesuai alur, sori ... aku hanya menulis apa yang aku ingat dan yang ingin aku tulis saat ini.

Papa akhirnya menjadi guru les privat bahasa inggris. Banyak cerita di episode ini. Misal bagaimana papa bingung menentukan cara mengajar seorang anak yang sama sekali tidak bisa berbahasa inggris, padahal dia sudah duduk di bangku SD. Yah dengan enteng aku jawab, "Pa, ajarin saja dengan hati, bukan dengan teori".
Mungkin karena selama aku kecil, aku di didik Papa, tentang bahasa inggris melalui teori, teori matematis, tidak pernah dengan hati.
Aku juga tawarkan kepada papa untuk memasang iklan, namun apa jawaban papa ....

"Papa penuh, senin bla bla bla .. selasa bla bla bla .. kamis ke gereja ... jumat bla bla bla .... sabtu persekutuan kelompok gereja ... minggu ke gereja"
Jujur aku bosen dengan jawaban gereja. Buat aku, rasanya Tuhan tidak akan marah jika papa tidak ke gereja untuk urusan-urusan selain urusan bertemu Tuhan.
Aku juga mengingat bagaimana papa ingin aku bekerja kantoran seperti orang pada umumnya, di saat aku dulu membuat usaha mendesain website. Namun sekarang, buktinya papaku sendiri membuka usaha les privat bahasa inggris. Ah, papa ndak konsisten ah .. :p

Di saat komputer di rumah papa mati, dan aku membongkarnya. Aku bertanya, apakah papa atau wisnu punya Avo meter, karena aku membutuhkannya untuk melakukan pengecekan.
Dan jawabannya "Yo gak duwe. Adikmu sing mestine duwe, yo ora duwe pisan." (artinya : ya tidak punya. Adikmu yang mestinya punya, juga tidak memiliki). Lalu ditimpali "Ancen koyok e Wisnu biyen gak terlalu minat kuliah ndek komputer. Kudune awakmu yo sing biyen kuliah komputer" (artinya : memang sepertinya Wisnu dulu tidak terlalu berminat kuliah di komputer. Harusnya kamu ya yang kuliah di komputer).
Dan jawabanku dalam hati ..."telaaaatttttt" hehehehe :)

Oh ya, aku inget ada cerita yang cukup menyesakkan di awal aku mendengar, tapi membuat aku bangga di akhir cerita.
Cerita tentang Dandy yang dimarahi oleh Kakak ipar istriku. Yah ceritanya cukup panjang, intinya Dandy dimarahi karena melakukan tindakan "kekerasan" kepada anak si Kakak ipar yang masih kecil (mungkin belum 4 tahun yah), karena laptop Dandy di siram air. Singkatnya Dandy dimarahi. Namun di luar dugaanku, dia berani memberikan argumennya. Dan yang lebih membuatku kaget, istriku yang diam dan mendengarkan, akhirnya membuka suara. Alasannya pun membuatku heran, satu karena Dandy dimarahi gak jelas, dua karena Kakak ipar nantang untuk membelikan laptop 10 (hahaha ini lucu .. lucu sekali kalau mendengar kata-kata istriku, "yo wis belikan, ojo ngomong tok ae"), dan ketiga karena Kakak ipar berani membentak ibu Aning untuk diam dan tidak ikut campur.
Apa yang membuat aku sesak ? Karena nasihat kakak ipar kepadaku tentang anak dan lain-lain di kantor, tidak dia lakukan. Tai kebo bahasa indonesianya. Hehehehe.
Apa yang membuat aku bangga ? Karena Dandy berani mempertahankan keyakinan dia, meskipun akhirnya dia sesak karena menahan emosinya. Dan karena akhirnya Aning berani membentak orang lain (yang katanya menganggap Aning seperti adiknya sendiri .. halah .. tai kebo .. hahaha). Dan baik Dandy ataupun Aning, bisa bekerja sama dengan baik.
Kalian berdua hebat. Tidak ada kata lain yang bisa menggambarkan kekagumanku kepada kalian berdua. Hebat.

Aku sambung kalau aku sudah ingat lagi ... hahaha .... terlalu banyak cerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
;